GenPI.co - Cinta memang gila, begitu lah kata kata lirik lagu salah satu band ternama di Tanah Air. Akan tetapi, itu benar adanya dan aku mengalaminya.
Pasalnya, aku rela meninggalkan dua wanita perawan yang ada dipelukanku hanya demi mendapatkan seorang janda.
BACA JUGA: Istri Sahnya Mendadak Sidak Saat Aku Hampir Klimaks
Maklum, aku adalah playboy kelas kakap yang tidak bisa hanya mencintai satu wanita.
"Perawan tidak cukup satu, tetapi janda cukup hanya satu," pikirku.
Aku saat itu tergoda janda bernama Nabila warga kompleks sebelah. Pasalnya, Nabila punya tubuh bak gitar Spanyol.
Kalau habis melihatnya, aku ingin buru-buru mandi untuk menghilangkan pikiran kotorku.
BACA JUGA: Terungkap! Bukan Harta, Ternyata Istri Selingkuh Karena Butuh Ini
"Begitu lah yang bisaku lakukan," pikirku.
Aku mengenal Nabila karena kebetulan satu tempat fitness. Aku hanya bisa memperhatikan Nabila kejauhan saja.
Nabila senang sekali menggunakan tank top dan leggings superketat kadang suka menerawang.
Tiba suatu saat aku mencoba saling mengenal dengan Nabila. Kala itu Nabila sedang istirahat dan aku menghampirinya.
"Hallo kak," sapaku.
"Hallo juga," timpalnya Nabila.
BACA JUGA: 2 Zodiak Hari Ini Rezekinya Ngucur Kayak Keran Air, Senang Banget
"Kakak tinggal di kompleks sebelah ya?," tanyaku.
"Iya, kok tahu," timpalnya.
"Kebetulan aku sering melihat kakak saat jogging di sore hari lewat depan kompleks aku," kataku.
"Wah, kamu memperhatikanku berarti," kata Nabila.
"Heheheheh," ujarku.
Singkat cerita aku makin mengenal dekat Nabila, dan ternyata dia adalah janda anak satu.
Aku tidak percaya, Nabila begitu sempurna dengan kecantikan dan tubuh proporsional ditinggalkan suaminya.
Banyak pria bakal tergoda olehnya, tetapi kenapa suaminya meninggalnya.
"Tugasku berperan membuat nyaman anaknya dan Nabila," kataku.
Semenjak mengetahui hal itu, aku berupaya cari muka dengan ekstra memperhatikan Nabila dan anaknya. Maklum, aku dan Nabila sudah sangat dekat setelah berkenalan tiga bulan lalu.
Ketika habis fitness bersama Nabila, seperti tiba-tiba dia ingin membelikan dua balon bulat berisikan gas kepada anak.
Tujuannya untuk dimainkan di rumah, tetapi aku langsung melarangnya. Sebab, berbahaya jika meledak dan terkena api.
"Aku ganti cokelat aja, ya, dan balon itu tidak usah," kataku.
"Ya sudah mas," timpalnya.
Aku lakukan hal itu sebagai bentuk perhatian kepada anaknya Nabila. Tujuannya agar aku dipandang spesial baginya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News