Jika Bukan Mas Yongki, Siapa yang Bikin Aku Lemas di Ranjang?

25 Maret 2021 15:15

GenPI.co - Kisah tragis sekaligus menyeramkan ini terjadi sekitar empat tahun yang lalu.

Saat itu, kondisi rumah tanggaku bersama Mas Yongki sedang dalam keadaan buruk.

BACA JUGA: Resa Sungguh Terlalu, Punyaku Sampai Becek Begini

Pasalnya, Mas Yongki tak juga mendapatkan pekerjaan di desa tempat kami tinggal.

Untuk mengatasi hal itu, Mas Yongki pun berniat untuk pergi merantau ke kota besar. 

"Kalau cuma nyari kerja di desa, susah dik, enggak bakal bisa," kata Mas Yongki. 

"Iya mas, aku tahu. Kalau kamu memang mau pergi ke kota, aku akan tetap mendukungmu," jawabku. 

Mencari pekerjaan di kota menjadi solusi terbaik untuk mengatasi masalah keuangan keluarga kami. 

Peluang untuk mendapatkan pekerjaan di kota juga lebih besar daripada di desa. 

Mencari kerja di desa memang sangat susah, apalagi desa terpencil, seperti yang kami tempati saat ini. 

Hari keberangkatan Mas Yongki pun tiba, aku juga sudah menyiapkan barang-barangnya. 

"Mas berangkat dulu dik. Setiap sebulan sekali, mas akan pulang," kata Mas Yongki. 

"Iya mas, kamu yang semangat, jangan lupa makan, kabari aku terus," jawabku. 

BACA JUGA: Goyangan Maut Janda Beranak Dua, Bikin Suamiku Merem Melek! 

Mas Yongki pun berangkat menuju kota besar, dia akan bertemu seorang teman lamanya yang juga bekerja di sana. 

Singkat cerita, hari pun berlalu tanpa Mas Yongki di sisiku. 

Perasaan rindu muncul hampir setiap malam, pelukan hangatnya, ciuman mesranya membuatku rindu. 

Suatu malam, sekitar jam 12, aku terbangun karena mendengar suara ketukan pintu rumah. 

Awalnya aku berpikir itu hanya ulah orang iseng saja, tapi ternyata ketukan itu tak berhenti. 

Aku pun memberanikan diri untuk membuka pintu dan ternyata, sosok yang mengetuk itu ialah Mas Yongki. 

"Loh mas, kok sudah pulang? Kan, baru setengah bulan? tanyaku. 

"Iya, mas kangen," jawabnya singkat. 

Saat masuk ke dalam rumah, aku sangat kaget karena Mas Yongki langsung mengajak ke dalam kamar. 

Dia langsung melepaskan semua bajunya dan memintaku untuk melakukan hal yang sama. 

Mas Yongki sangat bergairah sekali, tak seperti biasanya, kali ini dia sangat hebat. 

Bahkan, sudah hampir satu jam kami begituan, Mas Yongki belum juga puas. 

Anehnya lagi, entah hanya perasaanku saja atau karena sudah lama nggak merasakan, aku merasakan ukuran punya Mas Yongki makin besar. 

Namun, karena kelelahan, aku hanya bisa menikmati permainan Mas Yongki. 

Sungguh, selama menikah, Mas Yongki tak pernah segila ini melakukan kegiatan ranjang bersamaku. 

Sebelum matahari terbit, Mas Yongki tiba-tiba pergi ke luar. 

Saat aku tanya, dia hanya menjawab singkat dan langsung pergi. 

"Aku harus kembali, sebelum ketinggalan kendaraan," jelasnya. 

BACA JUGA: Kemudi Mobilku Disetir Masa Lalu

Aku masih merasa heran, Mas Yongki rela menempuh 7 jam perjalanan hanya untuk meminta jatah kepadaku. 

Namun, aku tak terlalu memikirkannya, toh, sudah menjadi tugasku untuk melayaninya. 

Hari pun berjalan seperti biasanya dan tak terasa, sudah satu bulan terlewatkan. 

Artinya, Mas Yongki akan pulang ke rumah malam ini. 

"Assalamualaikum, mas pulang dik," teriak Mas Yongki di depan pintu. 

"Waalaikumsalam mas," kataku sembari mencium tangan Mas Yongki. 

Kami berdua pun masuk dan duduk di sofa depan televisi.

Dengan secangkir kopi, Mas Yongki bercerita banyak tentang pekerjaannya di kota. 

"Wah, seru dong mas? Terus, kemarin mas ke kota, subuh-subuh itu naik apa?" kataku. 

"Ha? Mas, kan, naik bus siang dik, kamu yang nganter, kan," jawabnya. 

"Mas bercanda, dua minggu yang lalu, kan mas pulang ke rumah," kataku. 

"Nggak dik, baru kali ini mas pulang ke rumah," timpalnya. 

BACA JUGA: Gegara Salah Masuk Kamar Hotel Aku Selingkuh dengan Janda Muda

Aku langsung kaget dan menangis saat mendengar pengakuan Mas Yongki itu. 

Aku langsung menjelaskan semua yang terjadi saat kedatangan Mas Yongki dua minggu yang lalu.

"Ada yang datang, mukanya mirip banget sama kamu mas, suara, mata, semuanya mirip kamu," Jelasku. 

Mas Yongki tak marah, dia berusaha untuk menenangkanku. 

Setelah beberapa saat, kami berdua pun meyakini bahwa sosok yang menyamar sebagai Mas Yongki merupakan Genderuwo. 
Ya, aku memang sering mendengar cerita genderuwo yang menyamar sebagai suami orang di desa kami. 

Namun, aku tak menyangka, genderuwo itu akan menyamar jadi Mas Yongki, suamiku. 

Semua sudah berlalu, Mas Yongki juga dapat menerima hal itu. 

Untungnya, aktivitas ranjangku dengan genderuwo yang menyamar sebagai Mas Yongki itu tak membuahkan hasil.(*) 

BACA JUGA: Suamiku Banjir Keringat dengan Janda di Ruang Bawah Tanah Rumah

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co