GenPI.co - Namaku Danika. Aku mahasiswi tingkat akhir universitas swasta. Seluruh kegiatanku hanya diiis teori, riset, dan skripsi.
Mendengar kata skripsi membuatku mual. Aku benar-benar bosan dengan tugas yang tidak kunjung usai.
BACA JUGA: Duda Keren Itu Sungguh Memesona, Aku Lemas Dibuatnya
Selain itu, aku juga kesusahan bimbingan karena dosen pembimbingku sangat sibuk.
Namanya Pak Andre. Meskipun demikian, aku tidak pernah menyerah mengerjakan tugasku.
Aku akhirnya nyaris berhasil menuntaskannya. Skripsiku paling hanya butuh sedikit revisi.
Namun, aku belum bisa bimbingan lagi. Pak Andre juga susah ditemui di kampus.
Aku sudah tidak sabar. Aku akhirnya memberanikan diri menelepon Pak Andre.
Keberuntungan memelukku. Pak Andre ternyata sedang di kampus. Aku pun kembali bersemangat.
“Saya tunggu hari ini, ya," ucap Pak Andre.
Aku langsung bersiap. Aku berdandan secantik mungkin. Aku tidak punya maksud apa pun.
Aku hanya ingin tampil maksimal di depan Pak Andre. Siapa tahu dia bimbinganku berjalan lebih lancar.
Tepat jam empat sore aku tiba di kampus. Pak Andre sudah berada di ruangannya.
Kuketuk pintu ruangannya. Pak Andre mempersilakan aku masuk. Aku duduk dengan tenang.
Aku terus mencoba menenangkan diri. Semoga semuanya berjalan lancar, batinku.
Namun, dugaanku meleset. Pak Andre membaca revisi skripsiku dengan sangat teliti.
Aku beberapa kali mendapatkan ceramah darinya. Kepalaku terasa berat. Aku pusing.
Sambil memegang leher bagian belakang, aku menelan ludah dan berusaha berpikir tetap positif.
Bimbingan skripsiku selesai setelah setengah jam. Seluruh tugasku penuh dengan coretannya.
“Sudah selesai, Pak?”
“Sudah. Revisi lagi, ya,”
“Bapak ada waktu lagi kapan, ya?”
BACA JUGA: Abang Montir Bikin Aku Terlena, Aduhai, Pagi Itu Indah Banget
“Nanti saya kasih tahu, ya,”
Aku pulang. Badanku terasa sangat lemas. Tenagaku seolah benar-benar habis. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News