Satu Jam Bersama Duda Keren, Tubuhku Lemas

02 April 2021 08:55

GenPI.co - Menjadi mahasiswi semester akhir membuatku menjadi stres. 

Draf skripsiku banyak sekali mendapatkan revisi dari dosen pembimbing. Oleh sebab itu aku menghabiskan waktu di perpustakaan. 

BACA JUGAGairah Bos Tampan Bikin Aku Selalu Ingin Lembur, Aduhai Nikmatnya

Siang itu, aku merasa sangat sebal gara-gara pekerjaanku tidak mendapatkan persetujuan untuk ke sekian kalinya. 

Aku pun termenung di lobi meratapi nasib. Padahal aku sudah menargetkan tahun ini bisa mengikuti sidang kelulusan sarjana. 

Dengan muka cemberut aku mendekap berkas-berkas skripsiku. 

Di saat aku ingin menangis meratapi nasib tiba-tiba aku melihat pemandangan yang tak biasa. 

BACA JUGACerai? Pasangan Selingkuh Lakukan 5 Hal, Kamu Wajib Memaafkannya

Seorang pria ganteng berpenampilan rapi keluar dari lift dan menuju ruang dosen. Aku pun bertanya-tanya, siapa gerangan pria memesona itu?

Aku menyimpan rasa penasaranku, lalu pergi ke kantin menemui para sahabatku. Dengan muka lesu aku menyapa mereka. 

“Kenapa, Mir?” tanya Candra.

“Ditolak lagi gue,” jawabku sekenanya.  

“Sabar…,” kata Nita menguatkan. 

Aku pun meraih es teh milik Candra dan meminumnya, lalu menghela napas panjang. 

“Eh, guys, gue tadi lihat pangeran masuk ruang dosen. Ganteng banget,” kataku berbinar-binar.

BACA JUGA7 Tipe Pria Idola Bikin Cewek Klepek-klepek, Nomor 3 Buat Kaget!

“Jangan-jangan yang lo lihat itu Pak Arief,” kata Candra. 

Keesokan harinya, aku datang lagi ke ruang dosen untuk menyerahkan hasil revisi yang minta Pak Broto, dosen pembimbingku. 

Saat aku masuk ke ruang dosen dan menuju meja Pak Broto aku bertemu lagi dengan dosen ganteng itu. Aku berusaha melirik mejanya yang tak jauh dari meja Pak Broto. 

Selama bimbingan aku jada merasa tidak fokus dengan apa yang dibicarakan oleh Pak Broto. Aku hanya melihat Pak Broto memberikan persetujuan pada pekerjaanku. 

Entah kenapa aku merasa lega karena bisa mengikuti ujian sidang. Pak Broto memberiku waktu dua minggu untuk membereskan draf dan mengikuti sidang. 

Tiga hari sebelum sidang, aku baru mendapatkan nama dosen penguji. Aku terkejut melihat nama Arief Wicaksono sebagai dosen penguji. 

Entah kenapa melihat nama itu hatiku jadi dag dig dug. Aku penasaran dengan dosen muda bernama Arief yang akan menjadi dosen pengujiku. 

Menurut informasi yang aku dapatkan, dosen ganteng itu sudah menjadi duda karena istrinya meninggal. 

Hari sidang telah tiba. Aku merasa makin gugup menghadapi Pak Arief yang ganteng itu. Di dalam ruangan berukuran tiga kali empat itu aku hanya berdua dengan duda ganteng itu. 

Dia memberikan pertanyaan yang sulit aku jawab. Tubuhku mendadak lemas, jantungku berdebar, dan berkeringat. 

Namun semua itu bukan karena pertanyaan yang dilontarkan, tapi aku tak tahan melihat kegantengan Pak Arief. 

Satu jam lamanya aku bersama dia hingga tubuhku lemas tak berdaya. Untung saja dia memberikan nilai yang memuaskan. (*)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina Reporter: Mia Kamila
mahasiswi   kekasih   duda   selingkuh   dear diary  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co