Si Pengantar Galon Bergerak, Aku yang Lemas! Astaga

08 April 2021 15:05

GenPI.co - Siang ini matahari Kota Jakarta terasa terik sekali. Karenanya, aku berniat untuk membeli minum di minimarket dekat rumahku sebelum pulang.

Aku baru saja pulang dari kampus. Jarak antara kampus dan rumahku sebenarnya tak seberapa jauh. Namun , sengatan matahari membuatku seolah harus melintasi gurun sahara dulu sebelum tiba di rumah.

BACA JUGA: Pasrah, Istri Kepala Desa Kubuat Merintih Lalu Lemas Di Ranjangku

Indonesia panas karena yang adem cuma Indomaret, begitu batinku sembari membuka pintu minimarket.

Tanpa pikir panjang, aku langsung menuju ke lemari pendingin berisi deretan botol minuman yang terlihat menyegarkan.

Terik matahari di luar tadi  membuat aku sampai berhalusinasi; botol-botol minuman itu seolah melambai ke arahku, meminta untuk diambil dari kotak persegi berdinding tebal itu.

“Beli aku, beli aku!,” begitu teriak botol-botol itu dengan suara serupa kanak-kanak. 

Aku jadi bergidik, tapi rasa dahaga telah menguasai raga.

Kupilih sebotol minuman dingin favoritku dan kuminum di depan lemari yang pintunya sengaja  kubiarkan  terbuka demi mendapatkan hawa dingin yang maksimal.

Saat sedang melepas dahaga, aku melihat seorang perempuan cantik berambut cokelat panjang.

Wajahnya yang bulat dan manis sketika menambah hawa sejuk yang diembuskan oleh pendingin ruangan.

Sejenak aku merasa mengenalnya. Mungkin kah dia salah satu dari seleb TikTok yang kerap lewat FYP-ku? Entahlah!

Dia membuka lemari pendingin di sebelahku dan mengambil sebuah kemasan yogurt. 

BACA JUGA: Jika Bukan Mas Yongki, Siapa yang Bikin Aku Lemas di Ranjang?

Aku kembali membatin; Ini kenapa perutku yang mulas yah, padahal perempuan cantik itu yang akan minum yogurt?

Gerakanku yang  seperti orang kikuk membuat dia menoleh ke arahku. Wajahku yang tiba-tiba memerah!

Aku pun membayar minuman yang barusan ketegak habis isinya . Tiba-tiba, si cantik itu  mengantre di belakangku.

Saat itu, aku merasakan tanganku basah dan tengkukku panas dingin. Aku merasa diperhatikan dari belakang. Atau tidak? Ah! Pede sekali diriku ini.

Dengan segenap kekuatan, aku menahan agar dengkulku tidak bergetar dengan hebat.

"Makasih, mas," sayup terdengar suara kasir minimarket saat aku menaruh kembalian di dompet dengan tergesa

Secepat kilat aku  keluar dari minimarket itu, menyalakan motor, dan pulang ke rumah.

Aku bahkan tak membayar juru parkir minimarket, yang gerutunya lewat sedikit di telingaku. 

"Rian, sudah pulang? Tumben cepat. Pesen galon, dong. Habis tuh, soalnya dipakai Bapak bikin es teh," ujar Ibu saat aku sedang melepas sepatu di depan pintu masuk rumah.

"Iya, Bu. Ngadem dulu, yah," jawabku.

BACA JUGA: Demi Hidup Bersama Selingkuhannya, Suamiku Pura-pura Mati

Aku pun menyalakan AC kamar dan merebahkan diri di kasur. Sepuluh menit berlalu aku bangkit lagi dan ngeloyor pergi untuk  memesan galon di toko kelontong langganan.

Setengah jam kemudian, suara seorang perempuan terdengar dari pagar rumah kami.

"Galon!!" Begitu teriaknya

Aku pun bergegas ke depan pagar sembari keheranan kenapa yang mengantar suaranya perempuan.

Saat kubuka pintu depan rumah, aku melihat perempuan cantik yang sukses bikin aku lemas di minimarket tadi.

"Halo, mas. Pesan  galon, kan?" ujarnya. 

Tubuhku kembali bergetar. Wajah mungilnya itu kembali membuatku bagai orang linglung yang lupa jalan pulang. 

Dengan daya yang tersisa aku mengangguk mengiyakan pertanyaannnya dan menggeser pintu gerbang agar si cantik itu bisa masuk.

Perempuan itu pun menggendong galon masuk ke rumahku. Jalannya tertatih-tatih menahan beban yang tampaknya sulit untuk dia tangani 

Aku hanya bisa terdiam melihat dirinya. Sementara  jidatku sudah  basah oleh keringat dingin  dan dengkul lemas dan tak mampu lagi menopang gejolak hatiku yang aneh ini.(*)

BACA JUGA: Penjaga Perpustakaan Tampan, Di Balik Rak Buku Kami Saling...

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co