Cerita Mualaf: Teman-temanku Selalu Meyakinkanku soal Islam

13 April 2021 22:27

GenPI.co - Aku terlahir dengan nama Odi Swandi. Aku memutuskan bersyahadat di Masjid At Taubah, Kota Serang, Banten, pada Minggu pertama Maret 2016.

Aku mencoba belajar Islam untuk kali pertama bersama salah satu temanku di salah satu SMA di Kota Serang.

BACA JUGA: Kisah Mualaf: Aku Diberi Air Dingin saat Umrah

Sejak memutuskan menjadi mualaf, aku belajar semua ajaran Allah sedari awal.

Artinya, aku benar-benar memulai dari nol, kecuali surah Al Fatihah yang kerap aku dengar di sekolah.

Aku kemudian belajar mengaji, salat, puasa, dan memperdalam Islam bersama temanku tersebut.

Puasa pertama pada Ramadan tentu menjadi hal terberat dalam hidupku. Sebab, aku tidak terbiasa untuk menahan lapar dan haus dalam waktu yang lama.

Untuk puasa pertama, aku bolong sampai tujuh kali karena merasa tidak kuat.

Namun, aku tidak menggantinya lantaran batal yang disengaja. Aku bersyukur kepada teman-teman yang kerap mendukung, memberi ilmu, serta meyakinkan tentang agama Islam.

Mereka bahkan selalu membantu ketika aku mendapat masalah, baik secara materiel maupun semangat.

Hal yang paling berkesan ialah ketika aku diusir dari rumah dan mereka langsung sigap memberi tempat berlindung.

Hal itu aku alami sampai kembali ke rumah orang tua. Aku menjadi mualaf ketika belum mandiri.

Saat itu aku baru keluar dari salah satu minimarket terkemuka di Indonesia.

BACA JUGA: Kisah Mualaf: Sering Mimpi Salat, Orang Tua Sempat Tidak Tahu

Aku kini lebih banyak belajar Islam dan hanya merasa kesulitan ketika di awal.

Aku pun kerap berkegiatan dalam mempelajari Islam, seperti banyak mengikuti kajian dengan pembelajaran berbeda-beda.

(Odi Swandi, Banten)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng Reporter: Puji Langgeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co