Tak Menyangka Bertemu Jodoh Saat Beli Takjil, Alhamdulilah

16 April 2021 20:15

GenPI.co - Namaku Adi, anak rantau yang kini tinggal di Jakarta. Di kota metropolitan ini aku tinggal sendirian, tak ada sanak saudara.

Hiruk pikuk kota yang terus bergeliat ini tak membuatku merasa ramai. Kesepian justru makin sering aku rasakan. 
Rasanya semua orang di sini tak saling peduli satu sama lain. Namun, semua berubah ketika aku memutuskan untuk ngabuburit ke luar rumah.

Di sebuah masjid di dekat komplek itu, aku bertemu dengan wanita cantik. Jilbabnya menjular ke bawah dengan anggun. Kupandangi dia sambil membeli es buah yang banyak di jual di depan masjid.

BACA JUGADemi Gengsi, Pacarku Tega Begituan dengan Tante Girang 

Telisik punya telisik, aku tahu dia merupakan seorang ustazah.

Setiap sore, dia mengajar anak-anak mengaji. Lalu, kalau sudah jam segini, dia pasti keluar untuk mencari takjil sambil ngabuburit.

Jiwa intel memang sudah mendarah daging di tubuhku.

Satu kali pandangan, aku bisa mencari background seseorang. Skill ini sedikit demi sedikit membantuku ketika akan pendekatan dengan wanita, termasuk dengan ustazah ini.

Sore esoknya aku mendatangi masjid itu lagi. Akan tetapi, kali ini aku datang lebih dulu.

Benar saja, aku melihatnya sedang mengajari beberapa anak mengaji.

"Adem banget, Ya Allah," kataku, yang sedang melongok di bawah hembusan AC.

Aku pun duduk-duduk di depan masjid sambil mencuri peluang untuk bisa mengobrol dengannya.

Dia lalu keluar masjid dan aku langsung mencoba menyapanya.

Ustazah itu menanggapi obrolanku dengan asik. Dia rupanya dulu pernah satu kelas denganku saat duduk di sekolah dasar.

Praktis, obrolan pun mengalir dengan deras. Sesekali kupandangi matanya, dia menunduk. Aku pun merasa bersalah sebab pandangan bisa menjerumuskan kami ke dosa.

Kami saling bertukar nomor telepon. Kemudian, jajan takjil bareng di depan masjid sembari ngabuburit.

BACA JUGAAku dan Pacarku Main Tak Pakai Pengaman, Hampir Celaka

Obrolan pun makin seru. Dia banyak bercerita, begitu pula aku.

Hingga akhirnya waktu buka puasa tiba. Kami ke masjid, salat Maghrib, kemudian dilanjutkan berbuka dan salat Isya.

Makin dalam memandangnya, aku jadi tahu kalau Tuhan mungkin hari ini sudah memberikan jodohnya kepadaku.(*)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid Reporter: Chelsea Venda

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co