CEO AdaKami Berharap Presidensi G20 Dongkrak Ekonomi Indonesia

14 Januari 2022 16:50

GenPI.co - CEO AdaKami, Bernardino M Vega alias Dino menanggapi tangangan besar Presidensi G20 yang akan dilaksanakan di Indonesia.

Konferensi G20 yang akan dipimpin Presiden Joko Widodo atau Jokowi merefleksikan semangat dunia supaya bersama-sama bangkit dari penurunan ekonomi akibat pandemi covid-19.

Menurut Dino, kondisi ekonomi Indonesia juga mengalami kerugian Rp1,35 triliun hingga pertengahan tahun 2021 dan terkontraksi pertumbuhan ekonominya sebesar 2,07 persen.

BACA JUGA:  Bandara Bali Gelar Karpet Merah Buat Tamu Delegasi G20

Pada tahun 2022, Dino berharap ekonomi Indonesia bisa tumbuh sebesar 5,22 persen.

“Kami percaya satu-satunya jalan untuk mendorong laju perekonomian ialah melalui kolaborasi multipihak dan inovasi teknologi," ujar Dino di Jakarta Selatan, Kamis (13/1).

BACA JUGA:  Lewat Ajang G20, Belitung Siap Promosikan Pariwisata

Dino menjelaskan kolaborasi itu diharapkan mampu memudahkan akses layanan kepada lebih banyak masyarakat agar tercapai inklusi finansial.

Selain itu, Dino membongkar data pihaknya telah menyalurkan total dana pinjaman sebesar Rp 9,2 triliun kepada lebih dati 10,8 juta peminjam pada Desember 2021.

BACA JUGA:  Kepri Bersiap Jadi Tempat Penyelenggaraan KTT G20

"Ke depannya, kami berencana untuk terus menjangkau lebih banyak orang yang membutuhkan kemudahaan akses finansial," jelasnya.

Menurut dia, hal tersebut sangat penting, mengingat masih ada lebih dari sekitar 181 juta masyarakat yang masuk kategori unbanked.

Dengan demikian, dia merasa perlu kolaborasi antar berbagai institusi finansial untuk bisa melayani lebih banyak masyarakat yang termasuk dalam kategori unbanked.

"Kami menyadari guna mendorong pergerakan dan pemulihan ekonomi nasional, credit gap sangat perlu dijembatani. Di sinilah AdaKami ingin berkontribusi," imbuhnya.

Seperti diketahui, berdasarkan data Bank Dunia, Indonesia memiliki credit gap sebesar Rp 1,65 triliun per tahun.

Untuk bisa mendorong pergerakan dan perkembangan ekonomi dengan lebih optimal, maka diperlukan upaya dari banyak pihak untuk menutup credit gap tersebut. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah Reporter: Puji Langgeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co