PLN Siapkan Pengamanan Berlapis Pasokan Batu Bara

29 Januari 2022 22:20

GenPI.co - PT PLN (Persero) memastikan tidak ada lagi krisis pasokan batu bara untuk bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Langkah pengamanan berlapis telah dilakukan PLN dengan dukungan pemerintah.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan, salah satu strategi yang dilakukan PLN untuk mengamankan pasokan batu bara adalah pembaruan kontrak.

Kontrak yang semula bersifat jangka pendek diubah menjadi kontrak jangka panjang dan langsung ke pemilik tambang.

BACA JUGA:  Kebijakan Larangan Ekspor Batu Bara Beri Dampak Positif untuk PLN

"Kami mengubah kontrak agar lebih memiliki kepastian pasokan. Kami juga mengubah kontrak yang tadinya fleksibel menjadi lebih tertib lagi baik dari sisi volume pasokan juga jadwal pengiriman. Lalu, yang tadinya pakai trader, kita kontrak langsung ke penambang," ujarnya di Jakarta, Jumat (28/1/2022).

Selain itu, dari sisi PLN juga memastikan proses pembayaran kepada seluruh pihak yang terlibat dalam rantai pasok batu bara ini lebih cepat.

BACA JUGA:  Pertama di Kota Jayapura, PLN Bangun SPKLU

"Untuk memperbaiki bisnis dan rantai pasok. Kami ubah mempercepat tagihan operasi dan transportasi," katanya.

Kecepatan pembayaran ini berlaku untuk pengadaan kapal, tongkang, bongkar muat, juga pembayaran yang langsung kepada penambang batubara.

BACA JUGA:  PLN Batam Pastikan Tower SUTT 150 kV Aman

PLN turut mengintegrasikan sistem pengawasan digital yang dibentuk PLN dengan sistem di Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM.

Darmawan menjelaskan, nantinya pemerintah dapat melihat kemajuan proses loading dari batu bara sehingga ketika terjadi gagal loading maka sistem langsung memberikan alert kepada pengusaha untuk bisa memenuhi kewajibannya.

"Jadi, bukan hanya kebijakan, tetapi juga ini langsung secara operasional secara day to day pengawasan ini dilakukan," tuturnya.

Berkaitan dengan evaluasi ini, imbuhnya, dukungan pemerintah datang melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2022 yang mengatur tentang evaluasi DMO dilakukan setiap bulan.

"Ada di diktum ke delapan. Itu disebut, penetapan realisasi DMO untuk dana kompensasi evaluasi setiap bulan," ucapnya.

Bukti dari pengawasan dan perubahan tata kelola ini tercermin dari kondisi pasokan yang makin baik.

Darmawan mengatakan, secara khusus pihaknya telah berkomunikasi dengan Ditjen Minerba untuk mengamankan pasokan batu bara.

Langkah-langkah yang dilakukan antara lain dengan melanjutkan volume batubara yang sudah terkontrak.

Selain itu, untuk kontrak yang dilanjutkan serta kontrak batubara reguler bulan Februari seluruhnya telah dijadwalkan untuk dikirimkan ke pembangkit.

Langkah selanjutnya, yakni dengan memastikan kesiapan armada pengangkut batu bara.

"Inshaallah pasokan untuk bulan Februari juga akan aman," tegas Darmawan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co