GenPI.co - Pemerintah didorong menggenjot penggunaan kompor listrik seiring kenaikan harga elpiji baru-baru ini.
Hal tersebut dinilai menjadi momentum yang tepat bagi pemerintah untuk mengeluarkan aturan konversi kompor listrik.
Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagyo memastikan konversi kompor listrik akan memberikan dampak positif bagi fiskal negara.
Pasalnya, impor elpiji saat ini sudah sangat besar sehingga bisa menambah defisit transaksi berjalan.
"Konversi kompor listrik perlu diperjelas dengan aturan pemerintah. Pasalnya, apabila konversi hanya dilakukan dengan kerelaan maka sulit diimplementasikan," kata Agus Jakarta, Senin (1/3).
Dia menerangkan saat konversi minyak tanah ke kompor gas diberlakukan, pemerintah membutuhkan beleid setingkat Peraturan Presiden (Perpres).
Dengan mengeluarkan beleid setingkat Perpres, implementasi konversi kompor listrik bisa mudah dijalankan karena koordinasi berjalan lintas sektor.
Menurut Agus, perang Rusia-Ukraina telah membuat gejolak pasar energi. Harga minyak dan gas bumi (migas) praktis meningkat pesat.
Indonesia sebagai importir elpiji turut terdampak yang pada akhirnya memutuskan untuk mengerek produk elpiji nonsubsidi.
Di tengah kenaikan harga elpiji saat ini, pemerintah bisa mengevaluasi dan mengintervensi melalui kebijakan dengan pendekatan ekonomi.
"Evaluasinya jangan menggunakan perhitungan politis. Kita ketahui bahwa harga migas ada kecenderungan naik dalam beberapa waktu, di situ (mitigasinya) sebenarnya bisa dihitung," ujarnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News