Ekonomi RI Sulit Pulih karena Perang Rusia-Ukraina, Ini Alasannya

01 Maret 2022 14:34

GenPI.co - Perang Rusia-Ukraina diperkirakan dapat menghambat upaya pemerintah dalam memulihkan perekonomian nasional.

Pasalnya, perang tersebut membuat berbagai gejolak sehingga ekonomi global tertekan.

Dengan tekanan tersebut, Indonesia sebagai negara emerging market akan terkena dampak yang cukup serius.

BACA JUGA:  Buat Geram Negara Barat, Ekonomi Rusia Bakal Terguncang

"Konflik Rusia-Ukraina akan mempengaruhi dan memperlambat pemulihan ekonomi terutama emerging market seperti Indonesia," kata Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eisha M Rachbini di Jakarta, Selasa (1/3).

Eisha khawatir jika konflik terus berlanjut akan banyak negara-negara yang menerapkan sanksi ekonomi ke Rusia.

BACA JUGA:  Kembangkan Ekonomi Digital RI, BUMN Siapkan Pendanaan

Padahal, Rusia menjadi salah satu produsen berbagai komoditas penting. Sanksi yang diterapkan bisa mengganggu kelancaran stok komoditas ke berbagai negara dunia.

Komoditas andalan Rusia saat ini diketahui minyak bumi, nikel, alumunium, palladium dan gandum.

BACA JUGA:  Genjot Ekonomi RI, Ma'ruf Amin Percaya Kekuatan Ekonomi Syariah

Jika akses ekspor Rusia ditutup, maka harga komoditas akan melambung tinggi dan membuat banyak negara kelimpungan.

"Pemerintah perlu berhati-hati dengan kenaikan harga minyak mentah dan gandum," ujarnya.

Eisha memperkirakan belanja subsidi energi pemerintah bisa meningkat jika stok minyak dan gas bumi (migas) dari Rusia tertahan sanksi ekonomi.

Alhasil, beban anggaran pendapatan belanja negara (APBN) makin besar yang pada akhirnya mengganggu pengelolaan negara.

"Konsekuensi dari kebijakan countercyclical, misalnya dengan intervensi harga atau pemberian subsidi, akan memberikan tekanan terhadap defisit APBN," ucapnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ranto Rajagukguk

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co