GenPI.co - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso menegaskan bahwa subsidi kredit usaha rakyat (KUR) mampu membantu masyarakat berpenghasilan rendah dan UMKM.
Wimboh mengatakan bahwa pemerintah telah menggelontorkan dana sebesar Rp 300 triliun untuk subsidi KUR, lebih besar dari 2021 yang hanya Rp 295 triliun.
“Ini adalah upaya kami agar UMKM dapat cepat bangkit,” ujarnya dalam kegiatan “Sarasehan Industri Jasa Keuangan Jawa Tengah”, Selasa (8/3).
Menurut Wimboh, pemerintah juga tengah mencari sumber-sumber pertumbuhan baru, terutama dalam skala regional.
Wimboh memaparkan Presiden Joko Widodo meminta agar pertambangan sumber daya alam, pertanian, hingga perikanan bisa diproses di dalam negeri.
“Ini mendorong transformasi batu bara untuk tak dijual mentah, tetapi sudah diolah menjadi gas Dimethyl Ether (DME),” paparnya.
Wimboh mengatakan bahwa upaya tersebut diprediksi dapat menyerap tenaga kerja di Indonesia dan mengurangi jumlah impor gas.
“Cukup gas itu bisa kita olah sendiri. Ini juga masih salah satu contoh, proyek-proyek lain banyak, bahkan pelarangan ekspor nikel mentah juga dilakukan agar bisa diproses di dalam negeri sebagai baterai lithium,” katanya.
Produk baterai litium itu, menurut Wimboh, dibutuhkan Indonesia untuk dalam transformasi energi terbarukan untuk transportasi berbasis baterai.
“Semua ini menyerap tenaga kerja. Di Jawa tengah sendiri kami memancing pertumbuhan ekonomi dengan industrialisasi di daerah Pantura, di Batang,” ungkapnya.
Selain itu, sektor pariwisata juga dibangun oleh pemerintah melalui pembangunan konektivitas.
Wimboh menuturkan pemerintah juga sudah membuat roadmap terkait integrasi infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Jawa Tengah.
“Tinggal bagaimana kesempatan tersebut ditangkap oleh pemerintah daerah. Misalnya, bagaimana jalan tol bisa bermanfaat untuk distribusi dan produksi di daerah tersebut,” tuturnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News