GenPI.co - Harga minyak naik tajam pada Jumat (11/3) waktu setempat.
Para pelaku pasar terus mencermati risiko gangguan pasokan di tengah perang Rusia Ukraina.
Dilansir dari Xinhua, Sabtu (12/3), West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April bertambah USD 3,31 atau 3,1 persen menjadi USD 109,33 per barel di New York Mercantile Exchange.
Minyak mentah Brent untuk pengiriman Mei naik USD 3,34 atau 3,1 persen menjadi USD 112,67 per barel di London ICE Futures Exchange.
Untuk pekan ini, WTI turun 5,5 persen dan Brent kehilangan 4,6 persen, berdasarkan kontrak bulan depan.
Penurunan mingguan terjadi karena kekhawatiran tentang gangguan pasokan energi dari Rusia dalam waktu dekat telah sedikit mereda.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan akan terus memenuhi kewajiban ekspor energinya.
Sementara itu, Badan Energi Internasional telah mengisyaratkan kesediaannya untuk melepaskan minyak lebih besar dari cadangan darurat jika diperlukan.
Namun, para ahli mengatakan harga minyak diperkirakan tetap tinggi setidaknya dalam waktu dekat dan banyak lembaga telah merevisi perkiraan harga minyak mereka.
Analis di Commerzbank Research sekarang memperkirakan harga Brent lebih dari USD 100 per barel pada kuartal kedua, naik dari proyeksi mereka sebelumnya USD 85 per barel.
"Ini karena Rusia kemungkinan akan memproduksi lebih sedikit minyak sebagai akibat dari sanksi," Carsten Fritsch, analis energi di Commerzbank Research, mengatakan dalam sebuah catatan. (*)
Video heboh hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News