GenPI.co - Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira buka suara soal polemik minyak goreng yang tak kunjung usai.
Ia menilai hingga kini tak terlihat pergerakan dari Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi untuk menangani masalah ini.
Hingga saat ini, Mendag Luthfi juga belum mengumumkan mafia minyak goreng kepada publik seperti yang dijanjikannya.
"Karena lobi-lobi pengusaha ini rapih dan terstruktur," ujar Bhima kepada GenPI.co, Selasa (29/3).
Bhima menjelaskan para pengusaha memiliki kepentingan kekuatan regulasi. Selain itu, pemerintah juga sering mendengar aspirasi pengusaha.
"Misalnya, mengatur stabilitas harga minyak dengan mencabut kewajiban domestic market obligation (DMO) dan domestic price obligation (DPO)," tuturnya.
Padahal, lanjut Bhima, ada penimbunan yang membuat stok minyak goreng menjadi langka.
"Sebab DMO kalau jalan minyak memadai tetapi kemarin, kan, sengaja dimacetkan," ucapnya.
Maka dari itu, diduga kuat ada penempatan berapa figur pemain sawit di internal pemerintahan.
"Inilah yang mengindikasi keberpihakan pemerintah kepada pengusaha besar. Jadi, masyarakat tidak diuntungkan," tandas Bhima.
Terkait masalah ini, Bhima menyarankan pemerintah untuk bertindak tegas dan mengusut para pengusaha yang tak patuh. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News