GenPI.co - Harga emas dunia melemah pada akhir perdagangan, Senin (28/3) waktu setempat.
Hal ini seiring meningkatnya imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) dan dolar Amerika Serikat (AS) yang menguat.
Meski begitu, penurunan harga emas dibatasi seiring kekhawatiran atas inflasi.
Kontrak emas teraktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange turun USD 14,4 atau 0,74 persen menjadi USD 1.939,8 per ounce.
Jumat (25/3) lalu, emas berjangka merosot USD 8 atau 0,41 persen menjadi USD 1.954.
Imbal hasil obligasi AS untuk tenor 10 tahun meningkat, didukung tingginya harapan kenaikan suku bunga lanjutan oleh Federal Reserve (The Fed).
Analis senior di Kitco Metals, Jim Wycoff mengatakan penurunan emas masih dibatasi karena kekhawatiran inflasi meningkat.
"Setipa kali tertekan inflasi, sejarah menunjukkan pasar logam mulia selalu dicari investor," katanya.
Safe haven emas diketahui turut mendapat tekanan seiring kemajuan pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina.
Perak untuk pengiriman Mei turun 41,9 sen atau 1,64 persen menjadi USD 25,196 per ounce.
Platinum untuk pengiriman April turun USD 17,4 atau 1,73 persen menjadi USD 991,1 per ounce. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News