GenPI.co - Harga sawit atau crude palm oil (CPO) merosot pada perdagangan, Selasa (29/3).
Penurunan itu seiring anjloknya harga minyak mentah dan soyoil saingannya.
Kontrak minyak sawit berjangka untuk pengiriman Juni di Bursa Malaysia Derivatives Exchange merosot MYR 11 atau 0,18 persen menjadi MYR 5.967 (USD 1.413) per ton
Semalam, harga sawit untuk kontrak bulan itu merosot hingga 1,78 persen.
Asosiasi produsen sawit memperkirakan produksi 1-25 Maret 2022 naik 15,3 persen dari periode yang sama bulan sebelumnya.
Ekspor pada periode yang sama turun 5 persen month to month (mtom).
"Penjualan besar-besaran dalam minyak mentah dan minyak kedelai tadi malam menambah tekanan jual hari ini," kata trader yang berbasis di Kuala Lumpur.
"Pasar akan mencari data bullish untuk menjaga momentum kenaikan karena sebagian besar data bullish telah diperhitungkan," trader menambahkan.
Perang Rusia Ukraina telah mengerek harga komoditas. Namun koreksi baru-baru ini di pasar minyak sawit akan menarik bagi sejumlah pembeli.
Kenaikan harga sawit juga dibatasi kebijakan Komisi Uni Eropa yang mengamankan stok komoditas.
Alhasil, mandatori untuk biodiesel dikesampingkan yang berpotensi mengurangi permintaan sawit.
Kontrak soyoil teraktif Dalian turun 0,3 persen, sementara kontrak minyak sawitnya naik 0,3 persen.
Harga kedelai di Chicago Board of Trade naik 0,4 persen, setelah turun 3 persen semalam. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News