Lawan Dolar AS, Nilai Tukar Rupiah Keok, Miris

GenPI.co - Nilai tukar rupiah di pasar spot exchange bergerak dua arah pada perdagangan, Kamis (31/3) terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Data Bloomberg pukul 09:33 WIB menunjukkan, mata uang Garuda terdepresiasi 1,5 poin atau 0,01 persen menjadi 14.345 per USD.

Pada pembukaan perdagangan, kurs rupiah menguat Rp 14.336 dari sebelumnya Rp 14.343 per USD.

BACA JUGA:  Nilai Tukar Rupiah Kebakaran, Dolar AS Makin Jaya

Dolar AS menekan rupiah dengan level tertinggi Rp 14.345 per USD. Sementara itu, mata uang Garuda sempat mencatatkan penguatan tertinggi Rp 14.335.

Berdasarkan laporan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), kurs rupiah ditransaksikan di Rp14.349 per USD dari sebelumnya Rp14.364.

BACA JUGA:  Nilai Tukar Rupiah Berkobar, Dolar AS Tak Berkutik

Analis pasar uang Ariston Tjendra memprediksi nilai tukar rupiah menguat pada perdagangan hari ini.

Penguatan ini didukung anjloknya harga minyak mentah. AS berkomitmen mengeluarkan cadangan strategis minyak mentahnya sehingga banderol minyak merosot.

BACA JUGA:  Dolar AS Ditekuk, Kurs Rupiah Berjaya, Menguat ke Rp 14.343

Oleh karena itu, dia memperkirakan nilai tukar rupiah bergerak Rp 14.320 per USD dengan potensi pelemahan Rp 14.360.

Ditarik dari sepekan terakhir, mata uang Garuda menguat 0,10 persen.

Dalam sebulan terakhir, rupiah mengalami apresiasi 0,34 persen, tiga bulan melemah 0,43 persen dan transaksi setahun berjalan (year to date/ytd) 0,44 persen.

Di regional kawasan Asia, sejumlah mata uang menguat terhadap dolar AS.

Yuan China di pasar spot exchange menguat 0,01 persen menjadi CNY 6,35 per USD, Won Korea 0,07 persen ke KRW 1.210 per USD, dan Baht Thailand 0,06 persen ke THB 33,32 per USD.

Selanjutnya, Dolar Hong Kong terdepresiasi 0,02 persen menjadi HKD 7,82 per USD, Yen Jepang 0,24 persen ke JPY 122,12 per USD dan Dolar Singapura 0,04 persen ke SGD 1,35 per USD. (*)