GenPI.co - Harga emas dunia di divisi COMEX New York Mercantile Exchange merosot pada Rabu (20/4) waktu setempat.
Penurunan harga itu untuk mengantisipasi pengetatan kebijakan moneter.
Dilansir dari Xinhua, Kamis (21/4), kontrak emas teraktif untuk pengiriman Juni turun USD 3,4 atau 0,17 persen menjadi USD 1,955,6 per ounce.
Inflasi yang tinggi mendorong pengetatan yang lebih agresif oleh Federal Reserve (The Fed).
Pelaku pasar mungkin khawatir akan lebih banyak lagi tekanan yang akan datang.
Hal ini berasal dari konsekuensi ekonomi imbas kebijakan moneter The Fed.
Analis memperkirakan inflasi AS yang tinggi bisa menyebabkan ekonomi mengalami perlambatan.
Hal itu akan memberi tenaga tambahan terhadap pergerakan harga emas.
Dana Moneter Internasional pada Selasa (19/4) memangkas perkiraan pertumbuhan global menjadi 3,6 persen pada 2022 dari sebelumnya 4,4 persen.
Koreksi itu lantaran adanya inflasi yang tinggi dan konflik Rusia-Ukraina.
National Association of Realtors melaporkan penjualan rumah yang ada di AS turun 2,7 persen secara year on year (yoy) menjadi 5,77 juta unit pada Maret, memberikan sentimen positif ke emas.
Perak untuk pengiriman Mei turun 12 sen, atau 0,47 persen, menjadi USD 25,271 per ounce.
Platinum untuk pengiriman Juli turun USD 1,7 dolar, atau 0,17 persen, menjadi USD 987 per ounce.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News