GenPI.co - Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) melemah tajam pada akhir perdagangan, Senin (23/5) waktu setempat.
Hal itu seiring momentum penguatan Euro sehingga menekan dolar AS.
Dilansir dari Xinhua, Selasa (24/5), indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 1,04 persen menjadi 102,0760.
Euro menguat setelah Christine Lagarde, presiden Bank Sentral Eropa (ECB) mengatakan akan menaikkan suku bunga acuan pada Juli.
"(ECB, red) berada dalam posisi untuk keluar dari suku bunga negatif pada akhir kuartal ketiga," kata Lagarde
Dolar AS juga tertekan karena mata uang sensitif risiko seperti dolar Australia dan sterling menguat.
Pada akhir perdagangan New York, euro meningkat menjadi USD 1,0562 dari USD 1,0550 pada sesi sebelumnya.
Pound Inggris naik menjadi USD 1,2495 dari USD 1,2471 pada sesi sebelumnya.
Dolar Australia naik menjadi USD 0,7108 dari USD 0,7020.
Dolar AS dibeli 127,85 yen Jepang, lebih tinggi dari 127,80 yen Jepang pada sesi sebelumnya.
Dolar AS turun menjadi 0,9737 franc Swiss dari 0,9758 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2837 dolar Kanada dari 1,2847 dolar Kanada.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News