GenPI.co - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo membeberkan pentingnya pengaruh digitalisasi untuk para pengusaha wanita alias womenpreneur.
Hal tersebut disampaikan Angela dalam webinar yang bertajuk Indonesian Womenpreneurs: Rising Through Business Digitalization in the Post-Pandemic Era.
Angela menuturkan para womenpreneur harus melek digital agar bisa mengembangkan usahanya sesuai tuntutan zaman.
Ia menjelaskan bahwa sejak pandemi Covid-19, penggunaan teknologi semakin meningkat di tengah masyarakat.
Untuk itu, para womenpreneur harus sadar bahwa pengaruh digitalisasi tidak bisa diabaikan.
“Jadi, ke depannya nanti teknologi akan menjadi bagian yang sangat penting jika womenpreneur ingin mengembangkan usahanya,” tutur Angela Tanoesoedibjo dalam siaran pers, Kamis (30/6).
Dalam kesempatan yang sama, Asisten Deputi Konsultasi Bisnis dan Pendampingan Kementerian Koperasi dan UMKM Destry Anna Sari menjelaskan beberapa prasyarat dasar untuk ekonomi digital yang diperlukan oleh perempuan.
Pertama, pemerataan infrastruktur digital yang dapat memudahkan akses jasa keuangan dalam ekonomi digital bagi perempuan.
Kedua, literasi digital agar perempuan mampu memanfaatkan teknologi digital dengan baik.
Ketiga, pelatihan dan pengembangan keterampilan perempuan dalam kewirausahaan.
Diah Yusuf selaku Chairwoman WIN (Womenpreneur Indonesia Network) menjelaskan hambatan yang akan dihadapi oleh perempuan pelaku UMKM di Indonesia.
Beberapa hambatan tersebut adalah tidak adanya dukungan dari keluarga, ketatnya persaingan pasar, kurangnya jumlah pekerja, menajemen waktu, akses permodalan terbatas, dan lainnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News