Indonesia Diganggu IMF dan WTO, Menteri Bahlil Didukung Ekonom

15 Juli 2023 15:40

GenPI.co - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mendapat dukungan dari ekonom terkait gangguan yang diberikan IMF dan WTO.

Sebelumnya, Menteri Bahlil Lahadalia menyatakan iklim investasi Indonesia tidak akan terganggu meskipun pemerintah Indonesia menghiraukan rekomendasi dari Dana Moneter Internasional (IMF) terkait kebijakan hilirisasi lewat larangan ekspor komoditas bahan baku mentah.

Piter Abdullah selaku Direktur Eksekutif Segara Research Institute (SRI) pun memberikan dukungan atas pernyataan Bahlil Lahadalia tersebut.

BACA JUGA:  Gara-gara Amerika Serikat, Kinerja Menteri Bahlil Dipuji Habis-habisan

Dirinya menilai, sikap Menteri Bahlil untuk mengabaikan IMF yang meminta pemerintah Indonesia menghapus kebijakan pembatasan ekspor nikel secara bertahap harus mendapatkan dukungan.

Selain nikel, IMF juga meminta Indonesia untuk tidak melakukan pembatasan ekspor juga untuk komoditas tambang lainnya.

BACA JUGA:  Manuver Menteri Bahlil Menuai Sanjungan dari Pakar Ekonomi, Ini Katanya

Menurut Piter, ketegasan sikap pemerintah tersebut tidak akan memengaruhi para investor untuk menanamkan investasinya ke Indonesia.

Pasalnya potensi ekonomi Indonesia sangat besar baik dari segi pasar maupun sumber daya alam yang dimiliki.

BACA JUGA:  Menteri Bahlil Minta Freeport Bangun Smelter, Pengamat Ekonomi Beri Dukungan

“Saya sependapat dengan Pak Bahlil, himbauan IMF tidak akan berpengaruh terhadap iklim investasi di Indonesia. Potensi ekonomi Indonesia sangat besar baik dari sisi pasar maupun sumber daya,” ujar Piter dari rilis yang diterima GenPI.co, Sabtu (15/7).

Piter menambahkan, Indonesia saat ini menjadi magnet investasi banyak negara, desakan dari IMF untuk menghentikan ekspor bahan mentah tidak akan menimbulkan efek atau masalah bagi Indonesia khususnya dari sisi investasi.

“Yang berminat untuk investasi tidak hanya dari Eropa dan Amerika Serikat tetapi juga dari Asia sendiri,” paparnya.

Meski pun Indonesia saat ini kalah gugatan dari Uni Eropa di Badan Penyelesaian Sengketa (Dispute Settlement Body/DSB) Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait kebijakan larangan ekspor bijih nikel, tapi pemerintah tetap berani melakukan banding atas putusan WTO tersebut.

Oleh sebab itu, Piter mengaku tetap optimistis investasi akan tetap mengalir deras masuk ke dalam negeri, protes dari negara Eropa tidak akan terlalu banyak terhadap realisasi target investasi, karena investasi juga berdatangan dari negara kawasan Asia.

“Jadi kalau Indonesia tidak menghiraukan himbauan IMF, tidak masalah. Investasi masih akan mengalir khususnya dari Asia seperti China,” urainya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co