Setelah Jeda Selama 5 Bulan, Sektor Manufaktur China Meningkat pada Maret

02 April 2024 14:40

GenPI.co - Manufaktur di China meningkat pada bulan Maret setelah mengalami kontraksi selama lima bulan berturut-turut, menurut survei resmi terhadap manajer pabrik yang dirilis pada hari Minggu, menunjukkan pemulihan aktivitas industri setelah liburan Tahun Baru Imlek.

Dilansir AP News, indeks manajer pembelian resmi, atau PMI, naik dari 49,1 di bulan Februari menjadi 50,8 di bulan Maret.

PMI berada pada skala hingga 100, di mana angka 50 menandai batas antara ekspansi dan kontraksi.

BACA JUGA:  Eks Pelatih Timnas China Terima Suap Rp 158 Miliar untuk Pengaturan Skor

PMI manufaktur bulanan sebagian besar berada di bawah 50 selama 12 bulan terakhir.

Selain bulan ini, aktivitas pabrik hanya mencatat ekspansi pada bulan September.

BACA JUGA:  Indra Sjafri Beber Persiapan Timnas Indonesia U-20 Jelang Lawan China

Ahli statistik senior Biro Statistik Nasional Zhao Qinghe mengatakan pasar menjadi lebih aktif karena perusahaan melanjutkan dan mempercepat produksi setelah liburan Tahun Baru Imlek.

Banyak pabrik berhenti beroperasi selama liburan, dan postingan di media sosial menunjukkan bahwa para pekerja di beberapa perusahaan libur selama 140 hari mulai akhir tahun 2023 karena kurangnya pesanan baru.

BACA JUGA:  Ancaman dari China Meningkat, Taiwan Tugaskan 2 Kapal Angkatan Laut

Zhao mengatakan survei tersebut juga menunjukkan masih ada beberapa masalah yang dihadapi perusahaan, termasuk meningkatnya persaingan di industri dan kurangnya permintaan pasar.

Selama sesi tahunan Kongres Rakyat Nasional pada bulan Maret, China mengatakan akan mendorong konsumen untuk membuang peralatan lama dan menukar mobil mereka dengan kendaraan listrik guna membantu memacu lebih banyak permintaan domestik.

Dan dikatakan bahwa 10,4 miliar yuan (USD 1,4 miliar) akan digunakan untuk meningkatkan industri dan memodernisasi manufaktur.

Zhao mengatakan kebijakan yang mendorong perdagangan barang konsumsi dan peningkatan peralatan skala besar masih memerlukan implementasi lebih lanjut untuk mendukung pengembangan industri manufaktur yang berkualitas tinggi.

Menurut survei yang dirilis hari Minggu, PMI non-manufaktur naik menjadi 53 dari 51,4 di bulan Februari. Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak Juni 2023.

Pemulihan negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia setelah guncangan pandemi ini menghadapi banyak kendala.

Salah satu hambatan terbesarnya adalah penurunan industri real estat setelah pihak berwenang mengambil tindakan untuk membatasi kelebihan pinjaman oleh pengembang properti.

Target Partai Komunis yang berkuasa adalah menumbuhkan perekonomian sekitar 5% tahun ini, sebuah ambisi yang menurut para ekonom mungkin sulit dicapai. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co