GenPI.co - Masing-masing orang memiliki cara tersendiri dalam menghadapi kenyataan bahwa mereka harus bercerai dari pasangannya.
Beberapa akan rentan secara emosional pada tahap itu. Sementara yang lain akan bersyukur karena tidak hidup lagi dengan seseorang yang tidak cocok dengan getaran mereka.
Sama seperti kesedihan lainnya, biasanya orang mengalami berbagai tahap emosional selama proses perceraian, sebelum akhirnya berdamai dengan kenyataan.
Maka, inilah enam tahap emosional yang dialami kebanyakan orang selama atau setelah perceraian yang dirangkum GenPI.co dari beragam sumber.
Terkejut
Kamu merasakan banyak emosi sekaligus selama fase perceraian. Ada kemarahan,, kesedihan, air mata, semuanya sekaligus.
Kamu tampaknya terjebak antara meneruskan pernikahan atau mengakhirinya. Ada begitu banyak hal yang terjadi sekaligus sehingga kamu tidak bisa melupakan keadaan syok tentang apa yang sebenarnya terjadi dalam hidupmu.
Penolakan
Dalam situasi seperti itu, seringkali sangat sulit untuk memahami dan percaya bahwa ini mungkin benar-benar terjadi pada.
Kamu menolak untuk menerima bahwa oernikahan telah menemui jalan buntu. Dirimu berjuang untuk menemukan solusi untuk masalah tetapi tidak bisa mengatasinya.
Penolakan adalah salah satu emosi terkuat yang dirimu alami selama fase perceraian Anda.
Depresi
Depresi adalah bahaya yang umum terjadi selama tahap perceraian. Dengan begitu banyak hal yang terjadi, kamu cenderung tidak menenangkan perasaan dan pikiran yang berubah menjadi sesuatu yang menguasai setiap emosi.
Setelah ini, kamu merasakan sakit yang tak tertahankan dalam hidup dan menghancurkan apa pun yang menghadangmu.
Harapan
Di suatu tempat jauh di lubuk hatimu, masih tersimpan harapan untuk memulihkan pernikahan.
Kamu berupaya menghindar dari kesediaan untuk menyelesaikan sesuatu.
Orang yang ingin bertahan adalah mereka yang benar-benar merasakan emosi dan berupaya mencari cara untuk memulihkan hubungan.
Melepaskan
Ini adalah tahap di mana kamu akhirnya mulai merasa bahwa itu yang terbaik.
Dirimu menyadari bahwa tidak ada yang mungkin dapat dilakukan untuk menyelamatkan pernikahan Anda setelah begitu banyak hal yang telah terjadi.
Kamu mungkin masih sering putus asa tetapi sekarang dirimu berpikir bahwa apa pun yang terjadi, kamu akan menerimanya apa adanya.
Penerimaan
Dirimu perlahan dan bertahap mulai menyadari fakta mengenai perceraian itu dan mulai menerima kenyataan.
Kamu tidak lagi tinggal di masa lalu dan berharap untuk mempelajari hal-hal baru dalam hidup.
Sekarang, drimu hanya menantikan kehidupan yang memuaskan tanpa beban masa lalu lagi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News