GenPI.co - Sesuatu yang orang tua anggap sepele bisa saja menjadi hal yang membuat suasana hati anak memburuk sampai marah-marah.
Namun, kerap kali anak juga butuh waktu untuk meluapkan perasaannya sebelum orang tua mencoba mengetahui alasannya.
Oleh karena itu, berikut adalah langkah pertama yang bisa orang tua lakukan untuk menghadapinya.
Abaikan
Ada kalanya anak menunjukkan perilaku agresif untuk meminta perhatian orang tua atau mendapatkan sesuatu yang ia inginkan.
Jika sudah begini, mengabaikannya adalah salah satu tindakan yang tepat.
Bukan karena orang tua tak peduli pada si kecil, mengabaikan amarahnya berarti orang tua tidak menyetujui perilakunya.
Melalui tindakan ini, secara tak langsung orang tua memberi tahu anak bahwa tindakannya tak seharusnya dilakukan.
Alihkan marah anak
Terkadang perilaku agresif juga disertai dengan tindakan seperti melempar atau menendang barang yang ada di sekitarnya.
Agar tak terus berlanjut, lebih baik ajak anak untuk melampiaskannya dengan kegiatan yang lebih positif seperti bermain bola.
Orang tua juga bisa mengajak anak melakukan aktivitas lain seperti menggambar.
Dari sebuah penelitian, terapi seni terbukti menjadi cara yang efektif untuk mengurangi tingkat kemarahan anak.
Beri afeksi untuk anak
Semua orang pasti ingin perasaannya dihargai, begitu pun anak.
Bila anak telah bersedia untuk menceritakan keluh kesahnya, dengarkan baik-baik dan tawarkan bantuan atau tindakan apa yang bisa membantu membuatnya merasa lebih baik.
Ketika sudah mereda, peluklah anak dan usap lembut di punggungnya.
Terkadang, mereka hanya membutuhkan kehangatan dan kasih sayang dari orang-orang di sekitarnya. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News