Apa itu Turbulensi?

19 Juni 2019 13:35

GenPI.co - Kejadian turbulensi yang menimpa penerbangan ALK Airlines dari Pristina di Kosovo menuju Basel di Swiss sedang viral di Internet sangat jarang terjadi dan sangat menakutkan. Jatuh dari ketinggian 10 kilometer bukanlah sesuatu yang disukai banyak orang, karena itu peristiwa seperti turbulensi penerbangan ALK Airlines itu mencuri banyak perhatian.

Namun ternyata turbulensi tidaklah seberbahaya yang dipikirkan orang-orang. Turbulensi aadalah fenomena yang cukup sering terjadi namun tidak sampai menyebabkan kematian. Pilot cukup sering mengalami turbulensi namun bisa diatasi dengan baik dan tidak mengancam keselamatan penerbangan. Hanya saja, walau tidak menyebabkan kematian, namun turbulensi menyebabkan rasa tidak enak yang mendalam dan membekas lama.

Untuk mengurangi rasa cemas saat terbang, Traveler sebaiknya tahu apa itu turbulensi, apa penyebabnya, dan bagaimana dampaknya pada penerbangan.

Baca juga:

Pesawat Turbulensi Hebat, Pramugari Terpental ke Langit-langit 

Turbulensi adalah gangguan pada gerakan pesawat yang terjadi karena aliran udara vertikal atau horizontal. Saat aliran udara mengenai badan pesawat, pesawat dapat mengalami:

  • Kenaikan ketinggian pesawat secara tiba-tiba,
  • Penurunan ketinggian pesawat secara tiba-tiba,
  • Pergeseran posisi pesawat secara horizontal, dan
  • Gerakan memutar secara tiba-tiba.

Tipe Penyebab Turbulensi 

Turbulensi konvektif

Turbulensi ini disebabkan oleh aliran udara turun dari tempat yang dingin di ketinggian menuju ke tempat yang hangat di permukaan dan aliran udara naik yang membawa banyak uap air dari permukaan menuju ketinggian.

Uap air inilah yang akan membentuk awan dan semakin banyak uap air yang dibawa maka akan semakin banyak awan yang terbentuk. Jika awan terbentuk dalam jumlah besar dan dalam posisi vertikal, maka resiko terdapat turbulensi akan semakin tinggi. Karena itu pilot cenderung memilih terbang memutari awan tebal yang berdiri tegak demi kenyamanan penumpang.

Turbulensi udara terbuka 

Tidak ada awan namun mendadak terjadi turbulensi? Itu karena pesawat yang kamu tumpangi mungkin terjebak dalam aliran udara super cepat atau jet streams.

Aliran udara super kencang ini terjadi di perbatasan antara udara panas dan udara dingin di tempat yang tinggi, membentuk ruang udara yang diisi oleh aliran udara yang bertiup kencang.

Udara panas rendah 

Turbulensi dapat pula terjadi di ketinggian rendah. Turbulensi ini terjadi karena udara hangat dari permukaan bergerak naik ke ketinggian. Aliran ini mampu menggoyang pesawat yang tidak sengaja melintasi alirannya.

Pilot dapat menduga adanya turbulensi konvektif melalui berbagai data yang dikumpulkan oleh sensor cuaca yang ada di pesawat. Sensor mampu mengukur besarnya tetes air hujan, semakin besar tetes air hujan maka semakin besar awan yang menghasilkannya, dan semakin besar awannya maka semakin besar pula turbulensi yang terjadi di dalam awan tersebut.

Namun turbulensi jenis lain sulit untuk dideteksi dan pilot mengandalkan berbagai ramalan cuaca yang disediakan sebelum penerbangan dimulai untuk menandai titik-titik yang berpotensi terjadi turbulensi pada jalur terbang.

Pilot bisa menghindari turbulensi selama penerbangan berdasarkan data cuaca yang disediakan dipadu dengan pengamatan selama penerbangan berlangsung.

Jadi, jangan kuatir Traveler, turbulensi adalah pengalaman yang buruk namun tidak mematikan dan pilot mampu meminimalkan pertemuan dengan turbulensi berkat persiapan yang baik.

Selamat terbang!

Simak juga video menarik ini seputar pesawat

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co