GenPI.co - Jika pasangan Anda memiliki tiga tanda ini, lebih baik kabur untuk keselamatan jiwa dan raga.
Percaya atau tidak, dalam menjalani sebuah hubungan asmara bagaikan melakukan pertaruhan dengan hati dan jiwa sebagai taruhannya.
Pasalnya saat Anda menjalani hubungan asmara, hal tersebut dapat mengubah hati dan jiwa ke dua arah yang berbeda.
Bila Anda mendapatkan pasangan yang baik dan romantis, bahkan hingga memikirkan masa depan bersama, maka bisa dipastikan hati dan jiwa Anda tentram dan bahagia.
Namun, jika Anda mendapatkan pasangan yang posesif hingga ke arah toxic relationship, hal tersebut bisa membuat hati dan jiwa Anda dalam keadaan terancam.
Hal tersebut tak lepas dari istilah toxic relationship itu sendiri, di mana sebuah hubungan yang dianggap tidak sehat karena memiliki dampak sangat buruk ke fisik maupun mental seseorang.
Toxic relationship bisa terlihat dari salah satu pasangan yang sering kali direndahkan, diperlakukan tidak adil, atau menjadi sasaran amarah pasangan.
Tapi anehnya, pasangan yang tertindas itu seakan tidak keberatan dan menerima itu semua apa adanya atas dasar nama cinta.
Di bawah ini adalah beberapa tanda dalam sebuah toxic relationship yang sungguh berbahaya, dan harus Anda tinggalkan bila mengalaminya.
1. Fisik dan Mental Terkuras
Orang yang melakukan kekerasan tidak hanya melukai fisikmu, tetapi juga akan menguras mentalmu secara perlahan.
Berhubungan dengan orang yang kasar akan membuat emosional kacau, pola pikir terganggu dan menghancurkan dirimu secara perlahan.
2. Kekerasan Merusak Pola Pikir
Perlakuan kekerasan secara terus-menerus dapat mengacaukan pikiran dan menormalkan perlakuan yang seharusnya salah.
Kamu jadi tidak mengetahui makna cinta yang sesungguhnya sehingga membenarkan perlakuan kasar yang kamu terima.
3. Sulit Menyudahi Hubungan
Jika pada akhirnya kamu menyadari bahwa perlakuannya salah dan ingin berpisah darinya, maka kamu akan dihadapi kesulitan.
Karena biasanya orang yang seperti itu, bisa nekat melakukan apa saja untuk menahan orang yang menjadi korban kekerasannya.
Contohnya seperti seorang pria nekat melakukan bunuh diri, bila hubungannya disudahi oleh wanita yang selama ini menjadi korban toxic relationship.
Hal itu bisa membuat sang wanita, yang merupakan korban toxic relationship, merasa iba dan takut, hingga akhirnya tidak jadi memutuskan hubungan dengan pasangan prianya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News