WALHI: 40 Persen Sumbangan Polusi Udara Jakarta dari Transportasi

05 Agustus 2019 06:31

GenPi.co - Kualitas udara di Jakarta tercatat sebagai yang terburuk di dunia, berdasarkan laporan dari AirVisual (29/7). Hal tersebut menjadi tugas pemerintah dan masyarakat, untuk bersama-sama mengurangi polusi udara di DKI Jakarta.  

Menanggapi hal tersebut, Manajer Kampanye Perkotaan dan Energi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Dwi Sawung mengatakan bahwa pada saat-saat tertentu, kualitas udara di Jakarta memang menjadi yang terburuk di dunia, khususnya di musim kemarau. 

Baca juga :

Ajak Subuhan dan Unggah Ceramah UAS, Hotman Paris Mualaf?

Iseng, Netizen Rinci Biaya Hidup Habib Rizieq di Saudi Sejak 2017

Netizen Ngeres, Jeli Lihat Kuasa Hukum Jokowi Mirip Kakek Sugiono

“Ya pada waktu-waktu tertentu udara di Jakarta itu memang buruk ya, dibandingkan dengan tempat-tempat lain. Kalau dilihat secara tahunan juga kalo kemarau pasti lebih buruk ya, pada saat-saat tertentu,” kata Dwi Sawung saat dijumpai di kantor Walhi di Mampang, Jakarta Selatan (1/8). 

Menurut Sawung, faktor yang menjadi penyumbang utama polutan di Jakarta adalah transportasi, dengan proporsi sekitar 40 persen. Menurutnya, banyaknya kendaraan pribadi yang beroperasi menjadi salah satu faktor penyebab tingginya polusi udara di Jakarta. Faktor lainnya yang juga menjadi penyumbang polutan di Jakarta ialah industri, pembangkit dan pembakaran sampah. 

“Kalau di Jakarta, dominannya 40an persen itu dari transportasi, kemudian ada industri dan pembangkit, kemudian pembakaran sampah, dan yang lain-lain,” ujarnya. 

Jika dibandingkan dengan beberapa daerah lain, seperti Depok dan Bekasi, sebenarnya Jakarta masih memiliki kualitas udara yang lebih baik. Namun menurut Sawung, terbatasnya ketersediaan alat pemantau kualitas udara menjadi salah satu alasan mengapa kualitas udara di Jakarta menjadi lebih disorot. 

“Nah ada beberapa tempat yang sebenarnya kualitas udaranya lebih jelek dari Jakarta, cuma masalahnya mereka gak adaalat pantaunya. Jadi gak keliatan. Di Indonesia juga sebenernya ada beberapa tempat yang kualitas udaranya lebih buruk, terutama daerah-daerah industri yang polutannya sangat tinggi. Cuma disana mungkin gak ada alat pantau yang bisa diakses publik.” papar Sawung. 

Sawung menyarankan beberapa hal untuk pemerintah pusat dan pemerintah provinsi DKI Jakarta, sebagai upaya untuk mengurangi polusi udara di Jakarta. Salah satunya adalah memperketat standar baku mutu udara dan memperbaruinya sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). 

“Yang pertama memperketat standar baku mutu udara ambien, melakukan beberapa pembatasan terhadap sumber emisinya, kemudian juga mengedukasi ke masyarakat, soal pemeriksaan kendaraan dan mengedukasi untuk menggunakan transportasi publik untuk mengurangi emisi.” tutur Sawung. 

Menurutnya, salah satu peraturan yang perlu dilanjutkan untuk mengurangi polusi udara di Jakarta adalah aturan ganjil genap. Sawung mengatakan, aturan tersebut telah terbukti dapat mengurangi polusi udara di beberapa kawasan yang diberlakukan aturan ganjil genap.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co