Habibie-Ainun, Kisah Cinta Melegenda Dari Dunia Hingga ke Surga

12 September 2019 04:45

GenPI.co - Presiden ke-3 RI, Bacharudin Jusuf Habibie menghembuskan nafas terakhirnya di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Rabu, (11/9). Kini Habibie sudah bersatu dengan istri tercinta yang sudah lebih dahulu pergi yakni Hasri Ainun Besari.

Sebelum Habibie akhirnya meninggal dunia, pada tahun 2010 dirinya mengalami duka yang begitu mendalam. Lantaran wanita yang dinikahinya pada 12 Mei 1962 itu menghembuskan nafas terakhir di Muenchen, Jerman.

Baca juga :

Deretan Kata-Kata BJ Habibie yang Bikin Kamu Terinspirasi

BJ Habibie, Si Cerdas yang Tak Pernah Dapat Beasiswa

Raungan Sirine Ambulans, Antar Jenazah BJ Habibie ke Rumah Duka

Bahkan setelah Ainun pergi untuk selama-lamanya, Habibie tetap setiap kepada kekasih dunia akhiratnya itu. Habibie sering terlihat berada di kompleks Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta untuk menengok kuburan istrinya.

Ada beberapa kisah manis usai Ainun pergi menghadap Tuhan YME, selain Habibie yang setia selalu berada di sisinya hingga kini dirinya pun wafat. Kisah apa saja? Simak rangkumannya dari berbagai sumber berikut ini. 

Membuat Puisi Khusus Untuk Ainun

Presiden ke-3 RI ini memang sangat romantis, meski istri yang dicintai nya telah tiada namun tetap masih terkenang di hatinya. Ia sempat menuliskan puisi untuk Ainun. Berikut Puisi Cinta Sejati itu.

Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu. Karena aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya, dan kematian adalah sesuatu yang pasti, dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.

Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat, adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.

Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.

Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang, pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada, aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.

Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang, tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik. Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.

Selamat jalan, kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya, kau dulu tiada untukku dan sekarang kembali tiada.
Selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku, selamat jalan calon bidadari surgaku

-Bacharuddin Jusuf Habibie-

Sering Berkunjung Ke Makam Ainun

Habibie tidak pernah absen untuk mengunjungi makam Ainun. Diketahui menurut beberapa sumber, dirinya rutin datang ke pemakaman setiap hari Jumat untuk berkunjung dan membawaan bunga sedap malam kesukaanya agar makam Ainun semakin cantik. Ainun dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta. Sekarang Habibie tidak perlu mengunjunginya lagi, tapi mereka sudah bersama-sama di surga.

Selalu Membawa Hijab Kesayangan Ainun Kemanapun Ia Pergi

Sebagai sosok yang dicintai Habibie, tentu dirinya selalu merasa rindu yang amat mendalam terhadap Ainun. Ada satu benda yang sering dikenakan Ainun yakni hijab. Ada pula kisah mengenai hijab itu, kain tipis dengan warna putih gading dan berbordir merupakan hijab terakhir yang digunakan oleh mendiang Ainun sebelum akhirnya meninggal. Hijab ini sering dibawa Habibie kemana-mana, bahkan saat tidur ataupun saat sedang bertugas selalu ia bawa sebagai pelepas rindu.

Jangan lewatkan video populer ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co