GenPI.co - Kasus Lesti Kejora yang melaporkan suaminya, Rizky Billar terkait kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) telah membuat kepercayaan para wanita menurun terhadap kaum pria.
Masalah KDRT atau kekerasan dalam rumah tangga berpotensi terjadi dalam kehidupan sejumlah pasangan. Biasanya hal ini dipicu dari konflik seperti perselingkuhan.
Kasus KDRT umumnya dilakukan oleh suami ke istri melalaui banyak cara, baik fisik maupun verbal dan seksual. Namun, rupanya penyebab KDRT tak hanya melulu soal selingkuh.
Di bawah ini terdapat 3 faktor klasik penyebab terjadinya KDRT dalam hubungan rumah tangga dilansir dari Pink Villa.
Ketergantungan finansial istri pada suami menjadi salah satu penyebab. Biasanya istri bergantung pada suami dengan alasan istri yang tidak bekerja.
Di sisi lain, kemandirian finansial istri juga bisa menjadi penyebab KDRT, sebab suami merasa tersinggung atau cemburu.
Membesarkan dan mengasuh anak-anak tentunya memerlukan keterampilan. Pasangan muda apakah sudah memilikinya? Belum matangnya emosional karena menikah mudah, menjadi salah satu faktor terjadinya KDRT.
Anak bahkan bisa menjadi pelampiasan rasa marah, cemas, dan frustrasi hingga depresi. Orangtua muda memiliki risiko lebih tinggi pada ketidakstabilan keuangan dan pendidikan yang lebih rendah.
Memiliki pendidikan tinggi, bagi seorang wanita sangatlah penting. Semakin tinggi pendidikan yang dimiliki wanita, semakin siap mereka untuk melawan hal-hal yang tidak diinginkan.
Penelitian telah menunjukkan bahwa perempuan dengan setidaknya beberapa pendidikan menengah memiliki risiko lebih rendah mengalami KDRT.
Sementara perempuan yang memiliki pendidikan lanjutan lebih mampu melarikan diri dari situasi yang kejam dan bertahan dengan kemandiriannya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News