3 Kebiasaan Ini Membuat Pasangan Makin Cinta, Tak Mau Kehilangan Kamu

30 Januari 2023 05:00

GenPI.co - Banyak orang beranggapan bahwa hubungan asmara yang sukses sesuatu yang bisa terjadi dengan sendirinya.

Mereka mungkin memiliki gagasan bahwa beberapa orang "cukup klik" dan kecil kemungkinan hubungan itu berhasil.

Kenyataannya adalah semua hubungan yang berhasil selalu berusaha untuk menjadi pasangan yang lebih baik.

BACA JUGA:  Saat Pasangan Melakukan 6 Hal, Tanda Dia Selingkuh

Berikut tiga kebiasaan yang dapat kamu kembangkan untuk mengelola apa yang dilihat oleh pakar hubungan sebagai faktor penentu hubungan yang paling umum.

1. Bersikap lembut, bukan kritis

Kritik adalah serangan langsung terhadap karakter atau perilaku seseorang.

BACA JUGA:  Lakukan 3 Cara Jika Masih Ingin Bertahan dengan Pasangan yang Telah Mengecewakanmu

Itu dapat diungkapkan lebih sebagai tuduhan atau penilaian tentang kepribadian pasangan daripada peristiwa tertentu.

Kritik terdengar seperti, "Kamu tidak pernah membantu urusan rumah!" bukannya mengatakan, "Aku merasa stres saat kamu tidak membantu pekerjaan".

BACA JUGA:  Jika Ingin Mempertahankan Hubungan Setelah Pasangan Selingkuh, Lakukan 3 Hal ini

Kritik sering membuat orang merasa diserang, tidak didengar, dan defensif.

2. Menghargai, bukan menghina

Penghinaan melampaui kritik. Ini adalah bentuk komunikasi yang merusak dan melibatkan penyerangan harga diri seseorang dengan ejekan, humor bermusuhan, bahasa tubuh, dan sarkasme.

Hubungan yang menghina sering melibatkan penggunaan sarkasme atau membuat lelucon yang tidak sopan tentang perilaku pasangan, baik di belakang maupun di depan pasangan.

Penghinaan terdengar seperti, "Oh, jangan mulai drama emosionalmu lagi".

Untuk menghilangkan saling ejek, bangunlah kebiasaan memelihara kesukaan dan kekaguman dalam hubungan kalian berdua dengan saling menghargai.

3. Bertanggung jawab, bukan bersikap defensif

Sikap defensi terjadi ketika salah satu pasangan atau kalian berdua menanggapi konflik dengan menyangkal tanggung jawab atas kontribusi mereka terhadap masalah dan sebaliknya mengalihkan kesalahan kepada pasangan.

Contoh defensif, "Itu bukan salahku!", "Kenapa kamu selalu menyalahkanku?", atau "Itu tidak benar!".

Ketika orang bersikap defensi, itu mengarah pada pertengkaran lebih lanjut tanpa penyelesaian.

Pasalnya, kamu dan pasangan merasa telah dituduh secara tidak adil atau disalahkan atas sesuatu yang tidak dilakukan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co