GenPI.co - Suatu keinginan yang kuat untuk terlibat dalam satu hubungan bersama pasangan, bukan hanya secara se*sual, tetapi juga emosional.
Saat rasa cinta sudah mulai pudar, maka perselingkuhan bisa tumbuh makin liar.
Tak dimungkiri, perselingkuhan telah menjadi fenomena nyata di seluruh dunia.
Menurut Young dan Alexander dalam buku The Chemistry Between Us: Love, Sex and the Science of Attraction mengatakan bahwa sekitar 30-40 persen kasus perselingkuhan terjadi dalam pernikahan, untuk wanita dan pria.
Namun yang menjadi pertanyaannya, mengapa mereka mengambil risiko emosional dan praktis untuk berselingkuh?
Berikut beberapa faktor yang bisa menyebabkan pasangan berselingkuh seperti dilansir pada Minggu (26/3/2023):
Salah satu faktor yang bisa membuat pasangan berpaling kepada orang lain, yakni karena sudah tidak lagi cinta dan menemukan cinta yang baru.
Hal tersebut menggambarkan, bahwa keintiman emosional dan fisik tampaknya menjadi faktor utama yang mengarah pada perselingkuhan.
Salah satu faktir yang bisa membuat orang selingkuh dan berpaling kepada pelukan orang lain, yakni karena kurangnya kepuasan se*sual dalam hubungan yang dijalani.
Tak dimungkiri, bahwa nafsu se*sual seringnya berumur pendek, dan gairah bisa merosot turun cukup cepat.
Semantara itu, pada waktu bersamaan, saat gairah dengan pasangan perlahan mati, sebaliknya masalah emosional kembali muncul ke permukaan.
Hal tersebut juga dapat memudar jika kedua pasangan dalam hubungan perselingkuhan tidak menemukan banyak kesamaan lain di luar se*s.
Seperti diketahui, bahwa mencari keintiman emosional bisa sama menariknya dengan mencari keintiman fisik atau se*s.
Hal tersebut merupakan salah satu faktor yang membuat pasangan melakukan perselingkuhan.
Perlu diketahui, bahwa sebagian besar orang yang selingkuh atas alasan ini melaporkan merasa kurang terpenuhi kebutuhan emosionalnya dari pasangannya.
Biasanya, jenis perselingkuhan ini tidak melibatkan se*s dan cenderung memilih untuk tetap dalam hubungan platonis.
Penelitian yang dilakukan Susan Berkowitz pada pria yang berhenti berhubungan se*s dengan pasangannnya, 44 persen mengatakan mereka merasa marah, dikritik, dan tidak penting dalam pernikahan mereka.
Sementara itu, M.Gary Neuman menemukan bahwa 48 persen pria melaporkan ketidakpuasan emosional sebagai alasan utama untuk berselingkuh.
Menurut hasil penelitian itu, pria merasa tidak dihargai dan berharap bahwa pasangan mereka bisa mengakui ketika mereka bekerja keras untuk mempertahankan pernikahan tersebut.
Salah satu faktor yang mendorong pasangan berselingkuh, yakni karena balas dendam.
Keinginan untuk menyakiti pasangan yang (atau dicurigai) berselingkuh tampaknya mengalahkan hasrat pemenuhan keintiman fisik dan batin semata.
Perlu diketahui, bahwa perselingkuhan jarang hadir tanpa adanya konflik atau bahkan tekanan.
Selain itu, perselingkuhan mungkin adalah akibat, atau penyebab, dari pernikahan. (HelloSehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News