Berhubungan Ngos-ngosan Saat Haid Bikin Rileks?

18 Februari 2020 08:20

GenPI.co - Tak dipungkiri, hubungan suami istri dapat melepas hormon endorfin dan menurunkan stres. 

Sebuah studi menunjukkan pasangan yang melakukan hubungan ngos-ngosan secara berkala, termasuk saat haid cenderung memiliki risiko lonjakan tekanan darah lebih sedikit dan akhirnya rileks. 

BACA JUGA: Ahok Ungkap Kisah Perceraiannya, Ternyata Ini Sebabnya...

Lantas benarkah studi ini atau hanya sekedar mitos?

Seorang dokter dari Medical Center for Female Sexuality di New York, Tara Ford, mengatakan hubungan tetap bisa dijalankan jika wanita merasa nyaman. 

BACA JUGA: 4 Zodiak Ini Memiliki Karier Kinclong dan Keberuntungan Besar

Untuk menjaga agar hubungan tetap aman, Ford merekomendasikan agar meletakkan handuk di atas tempat tidur, atau melakukannya di bawah shower. 

"Jangan khawatir jika melihat gumpalan merah atau cokelat gelap selama atau setelah berhubungan. Itu hanya darah tua dari lapisan rahim dan itu normal. Anda mungkin lebih menikmatinya," beber Ford dikutip dari Everyday Health.

BACA JUGA: Luar Biasa... Cantiknya Zaskia Gotik, Tapi Hobinya Nggak Nahan

Senada dengan Ford, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada 2013 di Cephalalgia menyimpulkan, bahwa kegiatan intim saat masa haid justru dapat bermanfaat bagi kesehatan, seperti mengurangi sakit kepala migrain dan nyeri kepala pada beberapa orang.

Selain itu, ketika mencapai puncak kenikmatan, tubuh akan melepaskan hormon prolaktin. 

BACA JUGA: Profesor dari UI Sodorkan Cara Pengangkatan Honorer K2 Jadi PNS

Hal ini akan membuat Anda dapat tertidur lelap setelah melakukan hubungan yang panas nan menggairahkan.

Namun, di balik semua kenikmatan yang ada, menurut Centers for Disease Control and Prevention, risiko terpapar virus mungkin hadir dalam darah menstruasi. 

BACA JUGA: Luar Biasa... Profesor di Surabaya Temukan Vaksin Virus Corona

Karena itu dokter sangat menganjurkan penggunaan kondom untuk menurunkan risiko ini.

Lauren Streicher, profesor klinis kebidanan dan ginekologi di Fakultas Kedokteran Feinberg dari Northwestern University di Chicago, Amerika Serikat, mengatakan ada dua alasan untuk risiko ini.

"Setiap cairan tubuh dapat membawa IMS atau IMS lain, dan selama menstruasi serviks terbuka sedikit sehingga memungkinkan virus masuk," jelasnya. 

"Pesan saya untuk wanita adalah tidak akan terjangkit virus selama si pria menggunakan pelindung," tukas Streicher.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co