Raga Ternyata Menikahi Rara, Hatiku Menangis Karenanya

09 April 2020 14:38

GenPI.co - Sudah hampir sebulan, Raga tak pernah menghubungiku lagi. Katanya, ia pergi ke kampung halamannya, untuk meminta izin ke orang tuanya agar melamarku.

Namun, sampai hari ini, ia tak ada kabar lagi, entah apa yang terjadi. Aku selalu berdoa, semoga Raga dalam keadaan baik-baik saja.

Sebelum Raga pergi, ia mengatakan akan kembali dengan memboyong kedua oran tuanya ke rumah untuk melamarku. Sat itu aku senang bukan main. 

Kini, aku hanya bisa menunggu, menunggu kabarnya yang tak tentu.

BACA JUGA: Sepucuk Surat yang Tak Pernah Sampai Kepada Kekasih: Aku Rindu!

Raga adalah pria yang sangat baik hati, ia juga romantis. Menurutku, ia adalah pria yang paling romantis di dunia ini, terserah semua orang setuju atau tidak.

Raga bekerja di percetakan yang cukup besar di pusat Jakarta. Di sana juga, aku pertama kali bertemu dengannya.

Saat itu aku sedang menemani temanku untuk mencetak undangan pernikahan. Sifatnya yang ramah, dan rupanya yang tampan, membuatku terus memerhatikannya.

Setelah itu, setiap kali aku ingin mencetak apapun, aku selalu pergi ke tempat Raga bekerja. Karena sering mencetak di sana, kami saling bertukar nomor ponsel untuk mempermudah komunikasi jika ada yang perlu dikonfirmasi.

Mulai saat itu, aku dan Raga mulai sering berkomukasi. Ia sangat manis, baik hati dan penuh perhatian.  Tidak hanya saat bertemu, melalui pesan Ruga juga sangat manis.

Makin sering kami berkomunikasi, makin sering juga rindu datang padaku jika kami tak bertemu. Kami juga sering pergi berdua saat malam minggu, mengelilingi kota berdua, makan bakso berdua, pergi ke pasar malam berdua, semua hal akan menyenangkan jika dilakukan berdua dengannya.

Hingga suatu waktu, ia menyatakan perasaan sayangnya, dan memintaku untuk menjadi pacarnya. Karena aku juga merasakan hal yang sama seperti yang dirasakan Raga, akhirnya aku menerimanya.

Setelah resmi berpacaran, Raga mulai sering berkunjung ke rumahku. Kami lebih sering menghabiskan waktu berdua bersama.

BACA JUGA: Orang Tua Menolak Merestui Kami, Alasannya Buatku Berterima Kasih

Raga juga sudah mulai akrab dengan Ayah, Ibu. Bahkan beberapa bulan yang lalu, aku  dan Raga pergi berlibur bersama Ayah dan Ibu.

Selain kencan di rumah, Raga juga sering aku ajak untuk pergi bersama sahabatku, Rara, dan Dinda. Keduanya adalah sahabat baikku sejak SMA dulu.

Hari ini, tepat dua bulan semenjak kepergian Raga ke kampung halamannya. Tepat hari ini juga aku menerima kabar yang sangat mengejutkan dan menyakitkan.

Raga, kekasihku, orang yang selalu aku tunggu kedatangannya, akan menikah dengan salah satu sahabatku, Rara. Aku menerima kabar ini dari Dinda.

Saat mendengar kabar ini, air mata tiba-tiba saja mengalir di pipiku. Sesak, dadaku penuh sesak hingga aku sulit bernapas.

Aku ingin meminta penjelasan langsung dari Raga, tapi ia tak bisa dihubungi. Begitu juga Rara, tak ada yang bisa dihubungi.

Dinda menjelaskan, pernikahan akan berlangsung di rumah Raga. Aku sendiri, juga tidak tahu persis di mana kampung halaman Raga berada.

Saat ia pergi, ia bilang akan kembali ke kampung halaman untuk meminta izin orang tuanya untuk menikahiku. Namun, semua omongannya ternyata palsu, diam-diam ia selingkuh dengan sahabatku sendiri.

BACA JUGA:  Kala Sandra Menyandera Cinta Sandy

Keputusan Raga untuk cepat menikahi Rara ternyata bukan tanpa alasan. Raga ingin menikahi Rara, Karen perempuan itu terlanjur hamil olehnya.

Sungguh hilang semua hal baik tentangnya yang sudah aku tanam di benakku. PIkiranku  yang meyakini jikla ia adalah pria paling baik dan romantis adalah salah besar. Sebaliknya, ia adalah pria yang paling jahat dan tega.

Cinta yang aku beri selama ini, ternyata dibalas perselingkuhannya dengan sahabatku sendiri. Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan. Yang aku tahu, air mataku tak mau berhenti.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co