GenPI.co - Protein susu sapi merupakan salah satu penyebab alergi terbesar pada anak-anak di Asia. Berdasarkan data dari Organisasi Alergi Dunia (WAO), terdapat sekitar 1,9 sampai 4,9 persen anak-anak di dunia yang memiliki alergi terhadap protein susu sapi.
Konsultan Alergi dan Imunologi Anak, Prof. DR. Budi Setiabudiawan menjelaskan, alergi susu sapi merupakan permasalahan serius pada bayi atau balita. Ia menjelaskan, alergi dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak.
BACA JUGA: Susu Sapi atau Almond, Mana yang Baik? Ini Kata Ahli Gizi
"Alergi ini berisiko buruk bagi perkembangan anak jika tidak diatasi atau dicegah, dideteksi dini sebelum terjadi," kata Prof. DR. Budi Setiabudiawan dalam Webinar Bicara Gizi, Kamis (25/6).
Prof. Budi juga menjelaskan, ada beberapa reaksi alergi pada protein susu sapi pada anak-anak. Berikut 3 gejala alergi protein susu sapi yang terjadi pada anak.
1. Saluran pencernaan
Reaksi alergi protein susu sapi yang prevalensinya paling tinggi adalah reaksi pada saluran pencernaan. Reaksi yang terjadi pada anak biasanya diare dan kolik (menangis terus-menerus).
2. Kulit
Reaksi alergi juga bisa timbul pada kulit bayi dan anak-anak. Aanak yang memiliki alergi protein susu sapi biasanya mengalami gejala seperti eksim atau dermatitis atopik. Dermatitis atopik yang terjadi bisa berupa kulit merah meradang, gatal berlebihan, serta kulit yang kering, pecah-pecah dan bengkak.
3. Saluran napas
Reaksi alergi protein susu sapi juga dapat menyebabkan asma pada anak-anak. Selain itu, terdapat juga reaksi lainnya pada saluran napas seperti rinitis atau peradangan lapisan dalam hidung.
BACA JUGA: Bahaya, Jamur Enoki Mengandung Bakteri Listeria Ditarik Pasaran
4. Anafilaksis
Reaksi alergi protein susu yang paling parah adalah anafilaksis atau pingsan/tidak sadar. Anafilaksis merupakan kondisi syok yang terjadi akibat alergi yang berat. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News