GenPI.co - Siapa yang di sekitar rumah menjamur outlet boba, minuman kekinian itu? Nah, begitu juga di daerahku di Ciledug, Tangerang, jumlahnya hampir tidak terhitung.
Berawal dari hobiku mengonsumsi minuman manis itu, akhirnya membawaku datang ke salah satu penjual boba. Tempatnya nyaman, rasa minuman dan bobanya juga pas!
Kemudian, ada yang membuatku berpaling dari gelas minuman berisi boba itu. Aku ingat sekali, melihat cowok tampan di tempat itu.
Ciri-cirinya ganteng ya sudah pasti, putih, tinggi, rapi, brewokan dan keren.
BACA JUGA: Suamiku Akhirnya Memilih Ibunya
Aku lihat di name tag yang ada di bajunya, ia bernama Kevin. Dia adalah barista tempat minuman boba itu.
Malu tapi mau aku iseng meninggalkan kartu namaku, aku bilang kepadanya "kabarin, ya".
Dasar “cabai-cabbaian” umpatku di dalam hati. Mau bagaimana lagi? Dia masuk kriteria aku banget!
Aku sih enggak berharap lebih sama barista itu, aku iseng dan siapa tahu saja. Ternyata, Kevin benar-benar mengirimkan pesan WhatsApp ke aku.
"Hai...,ini Kevin," tulis pesan singkat itu.
Aku gemetaran dong, enggak tahu harus balas apa.
"Hai Kev, terima kasih lo," balasku.
"OK," Balasnya singkat.
Aku yang nggak tahu harus membalas apa, akhirnya chat itu aku sudahi saja.
Pikirku Kevin hanya mau menyenangkan hatiku saja dan menghargai usahaku yang memalukan itu.
BACA JUGA: Duh, Aku Sampai-sampai Grebek Pacar dan Sahabat di Kamar Indekos
Tak tahu apa yang membuatku tergerak untuk pergi ke outlet tempat dia kerja. Sesampainya aku disana, ternyata Kevin sedang libur.
Ya sudah, aku berpikir buat apa aku memikirkannya. Pasti dia punya kekasih bahkan lebih dari dua karena ketampanannya.
Namun, aku masih di outlet itu. Bukan berharap ada Kevin, tetapi aku memang suka dengan suasana tempat dan rasa minumannya. Apalagi ditambah topping boba yang aku suka.
Hampir satu jam aku di sana, tak lama kemudian Kevin datang. Dia bersama wanita, cantik banget! Aku yang enggak ada apa-apanya ini langsung minder dan menunduk.
Kevin menghampiriku, sepertinya dia ingat wajahku. Kemudian dia menyapa, "Halo, aku nggak tahu harus memanggilmu apa. Kita belum kenalan, kamu juga tidak membalas chatku."
Langsung aku deg-degan. Akhirnya aku tersenyum dan memperkenalkan diri, "Aku Ria."
Aku yang datang ke sana sendirian, ditemani dengan Kevin. Oh iya, rasa penasaranku dengan wanita cantik yang dibawanya akhirnya terjawab.
Kevin tidak sekadar barista, ia pemilik toko dan perempuan cantik itu adalah adiknya. Aku langsung tersipu malu dan mukaku merah seperti kepiting rebus.
Pertemuan itu ternyata hari terakhir Kevin di Indonesia. Ia harus pergi ke Malaysia karena mesti kuliah. Sedih banget mendengar hal itu.
Akhirnya saat hari sudah senja, aku diajak Kevin untuk makan di luar. Aku yang mau saja itu langsung pergi bersamanya.
Kevin berjanji akhir tahun 2020 ini akan pulang ke Indonesia. Dia memintaku untuk mengantarnya ke bandara dan menjemputnya nanti.
Akhirnya kami sama-sama melewati malam. Pokoknya ini menjadi malam yang membahagiakan deh!
Besok, Kevin harus pergi. Aku sedih sekali karena harus menunggu dia pulang. Cerita ini memang sedikit aneh, tetapi aku percaya boba yang mempertemukan kami.
Setelah aku mengantarnya ke bandara, hampir setiap hari aku mampir ke tempat minuman milik Kevin. Aku selalu memesan boba milk brown sugar.
Itu adalah minuman favoritku jika berkunjung ke tempatnya. Dan menu itu lah yang mempertemukanku dengan Kevin.
Baik-baik ya Kevin, sampai bertemu akhir tahun 2020…. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News