Sedih Karena Patah Hati Masih Normal Kalau Kamu Merasa…

02 September 2020 08:20

GenPI.co - Tangis, frustrasi, dan amarah adalah emosi murni manusia yang benar-benar normal.

Kita semua pernah merasakannya dan akan bisa terus merasakannya sampai nanti.

BACA JUGAPatah Hati Bisa Menurunkan Nafsu Makan, Simak Ulasan Ilmiahnya

Itu karena amarah dan kesedihan biasanya dipicu oleh sebuah kejadian, pengalaman, atau situasi dalam hidup yang sulit, menyakitkan, menantang, atau mengecewakan.

Dengan kata lain, kita cenderung merasa sedih atau marah terhadap sesuatu.

Sakit kepala, tidak nafsu makan, susah tidur, tubuh lesu, dan “mata panda” yang Anda alami setelah putus cinta  punbisa dibuktikan secara ilmiah.

Reaksi negatif ini disebabkan oleh penurunan kadar dopamin dan oksitosin, hormon pembuat bahagia yang diproduksi oleh otak.

Sebagai gantinya, otak justru meningkatkan produksi hormon stress kortisol dan adrenalin.

Selain membuat mood nge-drop, tingginya hormon stres kortisol juga bisa tercermin pada rasa nyeri fisik nyata yang Anda alami setelah putus cinta.

Bahkan, gejala fisik yang diakibatkan oleh peningkatan hormon stres kortisol bisa mirip dengan gejala sakau kokain.

Karena kesedihan merupakan reaksi alami manusia, ini juga berarti bahwa ketika ada sesuatu hal yang berubah positif dalam hidup Anda.

Atau saat kita sudah bisa move on untuk menyesuaikan diri dan mengatasi kekecewaan tersebut, kegalauan dalam hati akan memudar dan menghilang sepenuhnya.

BACA JUga: Tak Mau Patah Hati? Proteksi Hubungan Cinta dengan 3 Cara Ini

Reaksi putus cinta dan lama waktu move on setiap orang memang bisa berbeda-beda. (hellosehat)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co