Jangan Sering Menggelitik Balita, Bisa Timbulkan Bahaya

08 Desember 2020 18:55

GenPI.co - Seringkali orangtua menggelitik perut bayi untuk memberikan efek tawa dan relaksasi pada si Kecil. Bahkan cara ini sering dilakukan berulang kali untuk menenangkan bayi yang rewel. 

Meskipun bayi selalu merespon dengan gelak tawa renyah, tetapi menggelitik justru menimbulkan efek yang kurang baik untuk waktu yang akan datang. Dalam banyak kasus si bayi bisa trauma berkepanjangan.  

BACA JUGA4 Fakta Pneumonia Penyebab Kematian Pada Balita   

Sebuah studi yang dilakukan oleh University of California pada tahun 1997 menemukan bahwa membuat anak merasa geli dengan menggelitiknya tidak menciptakan perasaan menyenangkan seperti saat orang tertawa akibat lelucon. 

Vernon R. Wiehe dari University of Kentucky mempelajari 150 orang dewasa yang pernah mengalami penyiksaan oleh saudara mereka, dan banyak responden yang menganggap menggelitik tubuh sebagai jenis penyiksaan fisik. 

Studi ini menyimpulkan bahwa gelitik bisa memicu reaksi psikologis yang ekstrem, seperti muntah atau kehilangan kesadaran.

Tawa akibat digelitik yang dilakukan secara terus-menerus dapat berujung pada sesak napas dan tak mampu menyatakan bahwa mereka sedang tersiksa. 

Menurut Dr. Richard Alexander, profesor di bidang Evolutionary Biology di University of Michigan, menyatakan bahwa menggelitik tubuh adalah bentuk dominasi, dan tawa akibat digelitik merupakan bentuk kepasrahan.

Menurut Patty Wipfier, pakar parenting dan pendiri Hand in Hand Organization, menggelitik tubuh selama masa kanak-kanak merupakan penyebab umum munculnya tantangan emosional hingga dewasa. Menggelitik dapat menyebabkan trauma tertentu.

BACA JUGABunda, Ini Jenis Gangguan Tidur pada Balita yang Tak Disadari

Patty juga menyatakan bahwa trauma ini bisa berujung pada rasa tidak nyaman yang berlebihan saat didekati seseorang, merasa tidak aman ketika tidur bersama seseorang yang dipercaya, dan mudah merasa terancam ketika ada yang menyentuhnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co