Masih ingat dengan kalimat Ini Ani, Ini Budi pada buku paket pelajaran Bahasa Indonesia saat sekolah dasar? Bagi generasi 1990-an bakal tak asing lagi dengan pelajaan mengeja dengan kalimat tersebut.
Nah, pernahkan membayangkan siapa sosok Ani dan Budi yang sering disebutkan dalam buku pelajaran terutama saat kelas 1 sekolah dasar (SD).
Ternyata nama-nama tokoh fiksi dalam buku tersebut sudah ada sejak tahun 1980-an. Nama itu dipakai pada buku pelajaran Bahasa Indonesia yang bejudul “Ini Budi” karangan seorang guru sekolah dasar yang bernama Siti Rahmani Rauf, dikutip dalam laman Good News From Indonesia (GNFI).
Siti Rahmani adalah wanita kelahiran Padang, 5 Juni 1919 yang pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah SD Tanah Abang 5, Jakarta Pusat.
Buku “Ini Budi” laris di pasaran pada tahun 1980-an hingga 2000-an. Buku tersebut dinilai sebagai buku Bahasa Indonesia pertama yang menerapkan struktur analitik sintetik (SAS). Nama Budi dan Ani dianggap cocok dengan metode tersebut karena mudah untuk dieja, ditulis dan diingat oleh anak-anak.
Buku paket pelajaran Bahasa Indonesia pada generasi 1990-an (foto: hipwee)
Namun sangat disayangkan, dalam kurikulum 2013 tokoh fiksi Ani dan Budi sudah di tiadakan, dikutip dalam laman Republika Kemendikbud rupanya mulai melarang praktik monoton pada guru dalam mengajar anak.
Dalam kurikulum 2013 tokoh fiksi baru yang diperkenalkan mulai beragam dan nasionalisme seperti tokoh Siti yang berhijab, Dayu dari Bali, dan Beni orang asli Batak.
Dengan beragamnya tokoh fiksi serta menerapkan nasionalisme diharapkan dapat diterapkan nilai toleransi suku dan agama sejak dini.
Jadi setelah Ani dan Budi, kini sejumlah tokoh fiksi dengan nama lain bermunculan di buku Bahasa Indonesia untuk anak.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News