Janda Mahmud Bikin Aku Terkulai Lemas, Pengalaman Tidak Bohong

16 Februari 2021 19:45

GenPI.co - Di samping rumah, ada penghuni baru. Orang-orang di daerahku langsung ramai membicarakannya. Katanya, aku harus sesekali sore-sore keluar rumah dan melihat surga dunia.

Telisik punya telisik, penghuni baru samping rumahku bernama Mawar. Seorang janda beranak satu. Usianya masih muda, tetapi sudah berstatus janda.

BACA JUGA: Pesona Janda Mahmud yang Bikin Nikmat Duniawi

Sore ini aku sengaja duduk di depan rumah. Sesuai saran temanku tentu saja.

Tidak lama setelah itu, Mawar si tetangga baru yang jadi bahan omongan semua kepala rumah tangga di daerahku itu keluar.

Aku langsung melongo dibuatnya. Rasanya apa yang dikatakan oleh tetangga rumah benar adanya.

Begini, si Mawar ini keluar dengan celana gemas. Bajunya jangan ditanya. Sungguh membuat aku membayangkan hal-hal yang enak.

BACA JUGA: Oh Sungguh Tega, Janda Muda itu Membuatku Terkulai dan Bergetar..

“Sore, Mas, Olahraga Sore dulu,” kata Mawar.

Lamunanku goyah dibuatnya. Aku yang tidak ingin menyia-nyiakan momen langsung menyapanya juga.

Kita mengobrol cukup lama di depan pagar rumah masing-masing. Aku pikir, Mawar ini orang yang sangat ramah. Dari obrolan pertamaku dengannya saja, aku tahu kalau ini wanita berbeda.

Persetan dengan statusnya, aku akan mencintai dengan tulus tanpa memandang predikatnya yang pernah gagal membina rumah tangga.

Aku meminta Mawar untuk menunggu sejenak. Ku katakan padanya aku mau berolahraga sore hari bersama. Dia mengiyakan.

Aku dan dia akhirnya lari sore keliling kompleks. Para tetangga di depan rumah yang sudah siap-siap menunggu Mawar dibuatnya kaget. Mawar yang biasanya lari sore sendiri kini denganku.

Dari rumah ke rumah, bapak-bapak kompleks sepertinya sudah tahu kedatangan Mawar. Semua di depan rumah menanti.

Lima belas menit keliling kompleks, aku sudah terkulai lemas. Mataku merem melek dibuatnya. Aku sepertinya sebentar lagi kehilangan napas.

Mawar yang melihat mukaku mulai pucat memintaku berhenti berlari. Kita duduk di pos ronda yang sedang sepi.

Dia dengan menjengkelkannya hanya tertawa dan meledekku.

“Gitu doang sudah lemas, mas? Ha ha ha,” kata Mawar.

Aku hanya tersenyum kecut, janda mahmud ini sungguh berpengalaman. Tenaganya benar-benar kuat. Aku sampai tak bisa mengimbanginya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Landy Primasiwi Reporter: Chelsea Venda

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co