5 Tipe Pengelolaan Keuangan Suami Istri, Kamu Masuk yang Mana?

02 Maret 2021 21:25

GenPI.co - Banyak yang menganggap pernikahan ialah salah satu hal yang menyenangkan, namun faktanya juga membutuhkan adaptasi dalam mengelola keuangan.

Menurut pakar perencanaan keuangan Prita Ghozie, sering kali soal keuangan menjadi potensi masalah dalam rumah tangga.

BACA JUGASepele Tapi Fatal, 3 Hal yang Bisa Merusak Keintiman Suami Istri

"Perlu dipahami ngobrol bukan berarti pengaturan keuangan jadi digabung 100 persen," ujar Prita.

Menurut Prita, terdapat lima tipe hubungan keuangan antara pasangan.

Berikut ini adalah lima cara pengaturan uang dalam keluarga, mana yang telah diadopsi Anda dan pasangan?

1. 100 persen untuk keluarga

Tipe pengaturan yang satu ini memfokuskan seluruh hasil keuangan suami istri untuk keluarga.

Dengan gabungan uang tersebut, suami-istri akan menggunakan uang tersebut untuk keperluan bersama.

"Plusnya sumber daya keluarga kuat sekali, banyak tujuan keuangan bisa tercapai.

Namun minusnya dalam alokasi belanja pribadi dan kadang kadang timbul rasa ketidakadilan," kata Prita.

2. Suami = 100 persen untuk keluarga, istri = 100 persen untuk sendiri

Dalam hal ini, suami tidak memiliki uang pribadi untuk dirinya. Sebab, seluruh uang yang dihasilkan akan diberikan kepada istri dan keperluan keluarga.

Plus dari tipe ini, menurut Prita, suami makin disayang istri terlebih jika istri tidak berpenghasilan.

Negatifnya jika tidak pandai mengelola keuangan, maka kesehatan keuangan bisa terancam.

3. Suami = 50-80 persen untuk keluarga, istri = 100 persen untuk istri

Positifnya, suami merasa masih punya kendali untuk kebutuhannya. Jika suami berinvestasi, maka aset keluarga dapat bertumbuh.

Sementara negatifnya jika komunikasi tidak berjalan baik, maka potensi saling curiga.

Selain itu jika alokasi penghasilan yang diberikan tidak sesuai dengan budget, maka istri potensi berutang.

4. Suami 50 persen untuk ABC, istri 50 persen untuk DEF

Suami istri melakukan pembagian tugas dalam menyelesaikan kebutuhan.

Misal gaji suami digunakan untuk bayar cicilan rumah, bayar uang sekolah, dan bayar belanja bulanan.

Sedangkan gaji istri digunakan untuk bayar tagihan listrik, telepon, dan urusan liburan.

Bagusnya, suami dan istri merasa adil dalam alokasi keuangan termasuk untuk keluarga besar.

Lalu minusnya jika satu mengalami penurunan penghasilan maka keuangan keluarga bisa berantakan.

5. Istri terima beres

Tipe ini umum diadopsi salah satu pasangan yang tidak bekerja. Menurut Prita, metode yang satu ini bahaya sekali.

Sebab, jika istri tidak tahu cara mengalokasikan uang, maka keuangan rumah tangga pun ikut terancam.

Tidak banyak yang memahami bahwa uang merupakan salah satu sumber konflik dalam pernikahan.

Pilihan hubungan keuangan antarpasangan adalah tanggung jawab masing-masing.

BACA JUGAAwas! 3 Tanda Ini Tunjukkan Hubungan Suami Istri Tak Lagi Mesra

Namun yakini, sudahkah pasangan suami dan istri saling memahami konsekuensi dari opsi yang diadopsi. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co