Putin Tabuh Genderang Perang, Nyalinya Mendidih, Dunia Bergetar

20 April 2021 23:23

GenPI.co - Rusia akan memblokir sebagian Laut Hitam, yang pada akhirnya dapat memengaruhi akses ke pelabuhan Ukraina di tengah meningkatnya ketegangan atas manuver militer Moskow.

AS dan sekutunya di Eropa telah menyatakan keprihatinannya tentang peningkatan militer Rusia dalam beberapa pekan terakhir dan khawatir Moskow mungkin berencana untuk menyerang Ukraina. Rusia, yang mendukung separatis di Ukraina timur, mencaplok Krimea pada 2014.

BACA JUGA: Situasi Makin Mencekam, Iran Ngamuk Naik Pitam, Dunia Gemetar

Media pemerintah Rusia melaporkan bahwa Moskow bermaksud menutup sebagian Laut Hitam untuk militer asing dan kapal resmi selama enam bulan, yang dapat memengaruhi akses ke pelabuhan Ukraina di Laut Azov, yang terhubung ke Laut Hitam melalui Selat Kerch.

Dilansir Aljazeera, Selasa (20/4/2021), lebih dari 20 kapal perang Rusia mengambil bagian dalam latihan militer di Laut Hitam.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin juga dilaporkan telah menekan untuk sementara waktu membatasi pergerakan kapal perang asing dan apa yang disebutnya 'kapal negara lain' di dekat Krimea.

Perkembangan ini tentu menjadi sangat meresahkan di tengah laporan yang kredibel tentang penumpukan pasukan Rusia di Krimea yang diduduki dan di sekitar perbatasan Ukraina, sekarang pada tingkat yang tidak terlihat sejak invasi Rusia pada tahun 2014.

Sebagai informasi tambahan, pekan lalu, Washington memberikan sanksi kepada Rusia dan mengusir duta besarnya atas campur tangan Moskow dalam pemilihan presiden AS tahun lalu, peretasan dunia maya, penindasan terhadap Ukraina, dan dugaan tindakan 'memfitnah' lainnya.

Beberapa hari kemudian, Rusia mengusir diplomat AS dengan tindakan balas dendam.

Ukraina dan Rusia saling menyalahkan atas lonjakan kekerasan dalam konflik di timur Ukraina, di mana pasukan Ukraina telah memerangi pasukan separatis yang didukung Rusia dalam konflik yang menurut Kyiv telah menewaskan 14.000 orang sejak 2014.

Administrasi Penerbangan Federal AS juga mendesak maskapai penerbangan untuk "sangat berhati-hati" ketika terbang di dekat perbatasan Ukraina-Rusia, dengan alasan potensi risiko keselamatan penerbangan.

Sementara, Diplomat utama Uni Eropa Josep Borrell menyatakan bahwa lebih dari 100.000 tentara Rusia telah berkumpul di perbatasan Ukraina dan di Krimea yang dicaplok.

BACA JUGA: India Ampun-ampunan, Warga Meninggal di Mana-Mana

Selain itu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, setelah berbicara dengan para menteri luar negeri UE, meminta UE untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia.

Namun, hingga kini belum ada respons lebih lanjut soal sanksi untuk Rusia tersebut.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co