Kapal Terbalik di Pantai Libya, Nyawa 130 Migran Terancam, Ngeri!

23 April 2021 23:59

GenPI.co - Sebanyak 130 migran dan pengungsi dikhawatirkan tenggelam setelah perahu karet terbalik di lepas pantai Libya.

Kelompok kemanusiaan Eropa SOS Mediterranee mengatakan bahwa kapal dengan 130 orang di dalamnya, dilaporkan dalam kesulitan di perairan internasional Libya.

BACA JUGA: Kapal Induk China Gahar Banget! Dunia Bisa Dibikin Ambyar

Upaya penyelamatan, dengan LSM Ocean Viking dan tiga kapal dagang, saat ini tengah diluncurkan.

“Sejak kami tiba di lokasi hari ini, kami belum menemukan korban selamat sementara kami bisa melihat setidaknya 10 mayat di sekitar bangkai kapal. Kami patah hati,” kata Luisa Albera selaku koordinator pencarian dan penyelamatan di kapal Ocean Viking, dalam keterangannya, seperti dilansir dari Aljazeera, Jumat (23/4/2021).

Sementara, Eugenio Ambrosi, Kepala Staf Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), mengatakan sedikitnya 100 nyawa melayang dalam insiden yang terjadi di Mediterania Tengah itu.

"Ini adalah konsekuensi kemanusiaan dari kebijakan yang gagal menegakkan hukum internasional dan kewajiban kemanusiaan yang paling mendasar," terangnya..

Bangkai kapal itu adalah yang terbaru di sepanjang rute migrasi Mediterania Tengah, di mana sekitar 350 migran tewas tahun ini.

Sejak 2014, lebih dari 20.000 migran dan pengungsi tewas di laut saat mencoba mencapai Eropa dari Afrika.

Lebih dari 17.000 di antaranya telah berada di Mediterania Tengah yang digambarkan oleh PBB sebagai rute migrasi paling berbahaya di dunia.

Diketahui, Libya mengalami kekacauan setelah pemberontakan tahun 2011 yang menggulingkan dan membunuh penguasa lama Muammar Gaddafi.

Bertahun-tahun sejak pemberontakan, Libya telah muncul sebagai titik transit yang dominan bagi para migran.

BACA JUGA: Amukan Maut Duterte ke China, Kapal Pembelah Lautan Dikeluarkan

Penyelundup manusia yang berbasis di Libya meluncurkan kapal, banyak dari mereka perahu karet tipis atau perahu nelayan reyot, penuh sesak dengan para migran yang berharap mencapai pantai Eropa untuk mencari suaka.

Ribuan orang tenggelam di sepanjang jalan, sementara yang lain ditahan di kandang penyelundup yang kotor atau pusat penahanan yang penuh sesak.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co