GenPI.co - Badan Migrasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan sedikitnya 11 orang tenggelam ketika perahu karet yang membawa dua lusin migran yang menuju Eropa terbalik di laut Libya.
Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan tragedi itu terjadi pada hari Minggu (2/5/2021) di dekat kota barat Zawiya.
BACA JUGA: Iran Sesumbar Tenggelamkan Kapal Perang Amerika, Ada yang Ragu?
"Kehilangan nyawa yang terus-menerus menuntut perubahan mendesak dalam pendekatan terhadap situasi di Libya dan Central Med. Bahkan, dunia hanya terdiam," demikian pernyataan IOM, seperti dilansir dari Aljazeera, Senin (3/5/2021).
Insiden kapal tenggelam ini adalah yang terbaru di sepanjang rute migrasi Mediterania Tengah.
Bulan lalu, setidaknya 130 orang diperkirakan tewas setelah kapal mereka terbalik di Libya, dalam salah satu tragedi maritim paling mematikan dalam beberapa tahun di sepanjang rute yang sibuk itu.
Libya mengalami kekacauan setelah pemberontakan tahun 2011 yang menggulingkan dan membunuh penguasa lama Muammar Gaddafi.
Bertahun-tahun sejak pemberontakan, Libya telah muncul sebagai titik transit dominan bagi orang-orang yang bepergian menuju Eropa.
Sejak 2014, lebih dari 20.000 migran dan pengungsi tewas di laut saat mencoba mencapai Eropa dari Afrika.
BACA JUGA: China Panas, Kapal Perang Amerika Siap Ditenggelamkan
Lebih dari 17.000 di antaranya telah berada di Mediterania Tengah yang digambarkan oleh PBB sebagai rute migrasi paling berbahaya di dunia.
Dan, ribuan orang tenggelam di sepanjang jalan. Yang lainnya dicegat dan dikembalikan ke Libya untuk diserahkan kepada kelompok bersenjata atau dikurung di pusat penahanan yang jorok.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News