Roket China Jatuh Tak Terkendali Hantam Maladewa, Langsung Hancur

10 Mei 2021 20:58

GenPI.co - Sisa-sisa roket terbesar China tanpa awak yang diluncurkan bulan lalu jatuh kembali ke atmosfer pada hari Minggu (9/5/2021) kemarin, mendarat di sebelah barat Maladewa di Samudra Hindia dan mengakhiri spekulasi berhari-hari tentang di mana puing-puing itu akan menghantam.

"Setelah pemantauan dan analisis, pada pukul 10:24 (02:24 GMT) pada 9 Mei 2021, puing-puing tahap terakhir dari kendaraan peluncuran Long March 5B Yao-2 telah masuk kembali ke atmosfer," demikian pernyataan Kantor Teknik Luar Angkasa Berawak China, dilansir dari Reuters, Senin (10/5/2021).

BACA JUGA: Kronologi Roket China Jatuh Tak Terkendali, Bumi dalam Bahaya

Sementara, Komando Luar Angkasa AS mengkonfirmasi masuknya kembali roket di atas Semenanjung Arab, tetapi mengatakan tidak diketahui apakah puing-puing itu berdampak pada tanah atau air.

"Lokasi pasti dari dampak dan rentang puing, tetapi keduanya tidak diketahui saat ini, dan tidak akan dirilis oleh Komando Luar Angkasa AS," kata mereka di situs webnya.

Sedangkan, layanan pemantauan Space-Track, yang menggunakan data militer AS, juga mengonfirmasi masuknya kembali.

“Semua orang yang mengikuti entri ulang # LongMarch5B dapat bersantai. Roketnya jatuh. Kami yakin roket itu jatuh di Samudra Hindia, tetapi menunggu data resmi dari @ 18SPCS," tambahnya dalam tweet terpisah, merujuk pada satu skuadron Angkatan Luar Angkasa AS.

Otoritas AS dan Eropa telah memantau roket tersebut, yang melaju dengan kecepatan 13,7 km/detik (4,8 mil/detik).

Perbedaan hanya satu menit dalam waktu masuk kembali diterjemahkan menjadi perbedaan ratusan kilometer di darat dan prediksi sebelumnya memiliki pendaratan roket di beberapa lokasi yang mungkin dari Laut Mediterania ke Samudra Pasifik.

BACA JUGA: Besok Bumi dalam Bahaya, Roket China Jatuh Tak Terkendali

Selain itu, menurut para ahli, dengan sebagian besar permukaan bumi tertutup oleh air, dan kemungkinan akan mendarat di daerah berpenduduk rendah, dan kemungkinan cedera bahkan lebih rendah.

Tetapi ketidakpastian atas peluruhan orbit roket dan kegagalan China untuk mengeluarkan jaminan yang lebih kuat menjelang masuk kembali memicu kecemasan atas penurunannya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co