Ironi, Penderitaan Warga Palestina, Mereka Butuh Bantuan Dunia

18 Mei 2021 21:48

GenPI.co - Salah seorng warga Palestina, Suheir al-Arbeed yang tinggal di Kota Gaza, mengaku sangat membutuhkan kebutuhan dasar yang mereka kurang.

“Kami membutuhkan makanan, pakaian, selimut, kasur dan susu,” kata al-Arbeed dalam pernyataannya, seperti dilansir dari Aljazeera, Selasa (18/5/2021).

BACA JUGA: Sistem Kesehatan Zimbabwe Lumpuh, Penderitaan Tak Kunjung Sembuh
 
Pria berusia 30 tahun itu adalah salah satu dari ratusan keluarga yang tinggal di utara dan timur Gaza yang meninggalkan rumah mereka, ketika tembakan artileri Israel yang hebat dan pemboman udara mengguncang tanah di bawah kaki mereka.

Keluarga tersebut melarikan diri dengan berjalan kaki dan bergegas dalam kegelapan selama beberapa kilometer ke sekolah Gaza al-Jadeeda, salah satu dari sekian banyak sekolah yang dikelola oleh UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina.

“Tidak ada mobil atau transportasi yang tersedia,” kata al-Arbeed, yang rumahnya di daerah Shujaiyah di timur laut Gaza.

Selain itu, bagi Umm Jamal al-Attar, ini bukan kali pertama dia dan keluarganya mengungsi. Dia menghabiskan 40 hari berlindung di sebuah sekolah selama perang Gaza 2014, di mana Israel membunuh lebih dari 2.100 warga Palestina, termasuk 1.462 warga sipil selama rentang 50 hari.

Umm Jamal, suami dan lima anaknya lari keluar dari rumah mereka di Atatra, di utara kota Beit Lahia, setelah rumah tetangga menjadi sasaran rudal Israel.

Serangan itu menewaskan Lamya al-Attar dan ketiga anaknya bernama Amir, Islam dan Mohammed yang tinggal di sebuah apartemen di lantai dua.

“Israel membombardir kami dengan rudal dan penembakan. Mereka juga menembakkan semacam gas,” kata Umm Jamal.

Seperti diketahui, pengeboman Israel di Jalur Gaza yang terkepung, sekarang di minggu kedua, telah menewaskan sedikitnya 201 warga Palestina, termasuk 58 anak-anak dan 35 wanita, dan lebih dari 1.300 lainnya terluka.

Israel telah melaporkan sedikitnya 10 orang, termasuk dua anak, tewas dalam serangan roket yang dilakukan oleh Hamas, kelompok Palestina yang menguasai Gaza.

BACA JUGA: Berpotensi Mati Kelaparan Jadi Akhir Penderitaan Anak Afghanistan

Sedangkan, menurut PBB, lebih dari 38.000 warga Palestina di Gaza telah mengungsi secara internal dan mencari perlindungan di 48 sekolah UNRWA di seluruh wilayah pesisir.

Angka tersebut juga mencakup setidaknya 2.500 orang yang rumahnya hancur total dalam pemboman Israel.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co