Tak Ada Kata Damai, China Siapkan Perang Besar ke Amerika Serikat

19 Mei 2021 15:58

GenPI.co - China menuduh Amerika Serikat mengancam perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan setelah kapal perang AS kembali berlayar melalui lautan yang memisahkan Taiwan dan tetangga raksasanya.

Namun, armada ke-7 Angkatan Laut AS mengatakan kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke USS Curtis Wilbur melakukan 'transit rutin Selat Taiwan pada hari Selasa (19/5/2021) sesuai dengan hukum internasional.

BACA JUGA: Amuk Filipina ke China Gahar, Kapal Pembelah Lautan Dikeluarkan

Transit kapal melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen AS terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

"Militer Amerika Serikat akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun yang diizinkan oleh hukum internasional," katanya dalam sebuah pernyataan di situsnya, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (19/5/2021).

Sementara, seorang juru bicara Komando Teater Timur China menyatakan penentangan kuat terhadap bagian itu yang terjadi di tengah ketegangan yang meningkat antara kedua kekuatan.

“Tindakan AS mengirimkan sinyal yang salah kepada pasukan kemerdekaan Taiwan, dengan sengaja mengganggu situasi kawasan dan membahayakan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. Tentu kami akan beri perlawanan ke AS,” tegas dia.

Pasukan China melacak dan memantau kapal selama pelayarannya, tambahnya.

China percaya bahwa pemerintah Taiwan yang terpilih secara demokratis bertekad untuk mendeklarasikan kemerdekaan resmi untuk pulau itu, garis merah untuk Beijing.

Selain itu, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan kapal perusak telah berlayar ke arah selatan melalui selat dan situasinya seperti biasa.

Dilaporkan, angkatan laut AS telah melakukan operasi semacam itu setiap bulan atau lebih, ini merupakan armada ke-7 berbasis di Jepang.

BACA JUGA: Amukan Maut Duterte ke China, Kapal Pembelah Lautan Dikeluarkan

Amerika Serikat, seperti kebanyakan negara, tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan, tetapi merupakan pendukung internasional terpenting dan penjual senjata yang substansial.

Ketegangan militer antara Taiwan dan Beijing telah meningkat selama setahun terakhir, dengan Taipei mengeluhkan China berulang kali mengirim angkatan udaranya ke zona pertahanan udara Taiwan.(*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co