GenPI.co - Gencatan senjata dapat tercapai dalam 24 hingga 48 jam ke depan untuk mengakhiri permusuhan yang sedang berlangsung dengan Israel.
Hal itu dikatakan Moussa Abu Marzouk, seorang anggota politbiro Hamas dalam wawancara dengan jaringan Al-Mayadeen Lebanon, Rabu (19/5) malam.
BACA JUGA: Penduduk Gaza Kian Terancam, Musuh Tak Terlihat Erat Mencengkeram
“Kami sudah jelas sejak awal: pemboman untuk pemboman ... eskalasi untuk eskalasi," kata Abu Marzouk.
Namun dia menekankan, gencatan senjata itu hanya akan terkait dengan permusuhan yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok teror di Jalur Gaza - dan tidak di tempat lain.
"Gencatan senjata terkait dengan Jalur Gaza dan tidak termasuk tempat-tempat gesekan dan konflik di Tepi Barat atau di dalam Garis Hijau," kata Abu Marzouk.
Pertempuran Hamas-Israel didahului oleh bentrokan antara Palestina dan polisi di kompleks Al-aqsa Yerusalem.
Peristiwa itu direspons dengan Hamas pada 10 Mei dengan serangan roket.
BACA JUGA: Provokasi dari Lebanon Makin Intens, 4 Roket Ancam Israel
Selama pertempuran deengan Hamas, serangan-serangan secara individu juga terjadi oleh beberapa orang Palestina di Tepi Barat.
Seorang wanita di kawasan itu pada Rabu (19/5) melepaskan tembakan ke arah tentara Israel dengan senjata M-16.
Peristiwa yang terjadi di pemukiman Kiryat Arba itu berakhir dengan tewasnya wanita penyerang tersebut.
Bentrokan dan protes juga terjadi di kota-kota campuran Arab-Yahudi di Israel.
"Seluruh rakyat Palestina ambil bagian dalam pertempuran ini," kata Abu Marzouk terkait-kejadian-kejadian tersebut.
Marzouk juga menyambut baik apa yang dia gambarkan sebagai dukungan internasional yang meningkat untuk Palestina selama putaran terakhir pertempuran dengan Israel.
"Kami telah melihat tingkat simpati yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk bangsa kami," kata Abu Marzouk.
BACA JUGA: Pernyataan Ekstrem Eks Kepala Kontraspionase Israel, Hamas Harus…
Di sisi Israel, hasil desakan pihak Internasional mungkin mulai membuahkan hasil.
Channel 12 melaporkan pada Rabu malam bahwa pejabat keamanan Israel yakin gencatan senjata bisa mulai berlaku mulai Jumat (21/5) sore.
Namun begitu, serangan terhadap Hamas di Gaza akan tetap dilakukan hingga Jumat.
Sementara pada Rabu pagi, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu melakukan pembicaraan dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Terkait desakan Biden untuk menyudahi konflik, Netanyahu mengakan akan terus menggelar operasi militernya.
"Saya bertekad untuk melanjutkan operasi ini sampai tujuannya tercapai - untuk mengembalikan perdamaian dan keamanan bagi Anda, warga Israel," tegas Netanyahu dalam sebuah pernyataan usai pembicaraan telepon itu.(*)
BACA JUGA: Biden Mendesak, Netanyahu Kukuh! Gaza Akan Terus Dihajar
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News