Ternyata Ini yang Membuat Palestina dan Israel Genjatan Senjata

GenPI.co - Di balik kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Palestina, ternyata Mesir memiliki peran penting sebagai penengah di antara dua negara yang berseteru tersebut.

Dalam gencatan senjata yang dipimpin Hamas di Jalur Gaza, Mesir bertindak sebagai mediator untuk membahas perdamaian jangka panjang.

BACA JUGA: Amerika Serikat dan China Perang Dingin, Joe Biden Pasang Badan

Dengan dukungan Amerika Serikat, Mesir mengirim delegasi ke Israel pada Jumat (21/5) untuk membahas langkah memperkuat gencatan senjata, termasuk dengan menyediakan bantuan untuk warga Palestina di Gaza.

Melansir dari Reuters, delegasi Mesir telah berunding dengan Israel dan Gaza hingga berlanjut pada Sabtu (21/5).

Pembicaraan berlangsung cukup damai meskipun sempat diwarnai aksi konfrontasi antara polisi Israel dan pengunjuk rasa Palestina di Kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem. 

Di sisi lain, Presiden AS Joe Biden menyatakan dukungan yaitu Washington akan bekerja dengan PBB dalam mengupayakan bantuan kemanusiaan dan rekonstruksi ke Gaza.

Sekaligus membantu mengamankan penyaluran dana bantuan agar tidak digunakan untuk mempersenjatai Hamas, yang oleh Barat dianggap sebagai kelompok teroris.

Kesepakatan gencatan senjata ini sekaligus mengakhiri pertempuran selama 11 hari yang telah menelan ratusan korban jiwa.

Sebelumnya, aksi penembakan lintas batas tersebut juga mengakibatkan kehancuran baru di Gaza, menggoyangkan stabilitas Israel dan meningkatkan kekhawatiran internasional.

Menurut pejabat medis di Gaza, serangan udara dan artileri Israel memakan korban jiwa hingga 248 orang, termasuk 66 diantaranya adalah anak-anak.

BACA JUGA: Sebelum Gencatan Senjata, Hamas Mau Gelar Aksi Pemungkas! Tapi...

Sedangkan Israel mengaku bahwa pasukannya telah menewaskan lebih dari 200 pejuang Hamas dan Jihad Islam, dan sedikitnya 17 warga sipil tewas akibat serangan roket yang salah sasaran.

Sementara itu serangan balasan Palestina telah menewaskan 13 orang Israel termasuk dua anak, seorang tentara, dan tiga pekerja asing.(*)