GenPI.co - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden telah menunjuk utusan khusus untuk melibatkan Korea Utara dalam dialog, mengatakan dia dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in tetap sangat prihatin tentang persenjataan nuklir Pyongyang.
Dilansir Reuters, Minggu (23/5/2021), Biden juga menyatakan dia akan bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un - dalam kondisi yang tepat.
BACA JUGA: Palestina Bisa Tenang, Iran Siapkan Senjata Maut Lawan Israel
Presiden AS menambahkan bahwa tujuan utamanya adalah denuklirisasi lengkap Semenanjung Korea, tetapi dia mengatakan dia 'tidak berangan-angan' tentang sulitnya membuat Korea Utara menyerahkan persenjataan nuklirnya.
"Kami berdua sangat prihatin tentang situasi ini, kedua negara kami juga berbagi kesediaan untuk terlibat secara diplomatis dengan Korea Utara untuk mengambil langkah pragmatis yang akan mengurangi ketegangan” di Semenanjung Korea," kata Biden.
Untuk membantu mendorong upaya itu, kata Biden, pejabat veteran Departemen Luar Negeri Sung Kim akan menjadi utusan khusus AS untuk Korea Utara.
Seorang diplomat Korea-Amerika, Sung Kim menjabat sebagai utusan khusus untuk Korea Utara di bawah mantan Presiden Barack Obama dan membantu mengatur pertemuan puncak mantan Presiden Donald Trump dengan Kim.
Dia juga pernah menjadi duta besar untuk Korea Selatan, Filipina dan Indonesia dan baru-baru ini menjabat sebagai pejabat tinggi diplomat AS untuk Asia Timur.
BACA JUGA: Bantuan ke Palestina Mohon Diaudit, yang Minta Anak Buah Megawati
Sebagai informasi, Pyongyang sejauh ini telah menolak permohonan AS untuk diplomasi sejak Biden mengambil alih dari Trump, yang mengadakan tiga pertemuan puncak dengan Kim dan keduanya saling bertukar 'surat-surat indah'.
Meski demikian, Kim menolak menyerahkan senjata nuklirnya tetapi membekukan pengujiannya. Dia belum menguji bom nuklir atau meluncurkan rudal balistik antarbenua sejak 2017, meskipun para ahli yakin persenjataannya terus berkembang.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News