GenPI.co - Pemimpin pemerintah militer Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing mengatakan pemimpin yang digulingkan Aung San Suu Kyi dalam keadaan sehat di rumah dan akan muncul di pengadilan dalam beberapa hari.
“Daw Aung San Suu Kyi dalam keadaan sehat. Dia ada di rumahnya dan sehat. Dia akan menghadapi persidangan di pengadilan dalam beberapa hari, ”kata Min Aung Hlaing melalui tautan video dalam sebuah wawancara dengan penyiar Phoenix Television yang berbasis di Hong Kong, seperti dilansir dari Reuters, Minggu (23/5/2021).
BACA JUGA: Amerika Serikat dan China Perang Dingin, Joe Biden Pasang Badan
Pewawancara bertanya kepadanya apa pendapatnya tentang kinerja Aung San Suu Kyi, 75, yang dikagumi secara luas di negara berpenduduk 53 juta itu untuk kampanyenya yang telah membawa reformasi demokrasi tentatif yang terpotong oleh kudeta.
“Dia mencoba semua yang dia bisa,” jawab Min Aung Hlaing.
Dia menegaskan kembali bahwa tentara telah merebut kekuasaan karena telah mengidentifikasi kecurangan dalam pemilihan yang dimenangkan oleh partai Aung San Suu Kyi pada bulan November, meskipun tuduhannya ditolak oleh komisi pemilihan saat itu.
Dia menambahkan tentara akan mengadakan pemilihan dan potensi perubahan pada konstitusi telah diidentifikasi dan akan dilakukan jika itu adalah 'keinginan rakyat'.
Sidang pengadilan Aung San Suu Kyi berikutnya akan dijadwalkan pada hari Senin di ibu kota Naypyidaw. Sejauh ini dia hanya muncul melalui tautan video dan belum diizinkan untuk berbicara langsung dengan pengacaranya.
Pemerintah militer telah mengutip alasan keamanan untuk tidak mengizinkannya berbicara dengan pengacaranya secara pribadi karena militer belum menetapkan kendali atas negara itu dalam menghadapi protes harian, pemogokan, dan pertempuran baru dengan kelompok pemberontak.
Sementara itu, juru bicara KIA Naw Bu menambahkan bahwa dia mengetahui serangan itu tetapi tidak dapat memberikan rinciannya.
Sejak kudeta, konflik terbuka kembali terjadi antara tentara dan KIA, yang telah memperjuangkan otonomi yang lebih besar bagi orang-orang Kachin selama sekitar 60 tahun dan telah menyuarakan dukungan untuk pengunjuk rasa anti-kudeta.
BACA JUGA: Tak Ada Kata Damai, China Siapkan Perang Besar ke Amerika Serikat
Sebagai informasi, pasukan keamanan telah menewaskan sedikitnya 815 orang sejak kudeta, menurut kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik.
Min Aung Hlaing menuturkan jumlahnya sekitar 300 dan 47 polisi juga telah tewas.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News